Bisnis.com, PADANG—Laju pertumbuhan ekonomi Sumatra Barat di kuartal pertama 2017 hanya 4,91% atau melambat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya mencapai 5,58%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar Sukardi menyebutkan pertumbuhan ekonomi Sumbar di awal tahun ini ditopang sektor penyediaan akomodasi dan makan minum.
“Pertumbuhan ekonomi Sumbar di awal tahun ini sedikit melambat dibandingkan kuartal pertama 2016,” katanya, Jumat (5/5/2017).
Dia mengatakan struktur ekonomi Sumbar masih didominasi sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yang berkontribusi 24,18%.
Disusul kemudian, sektor perdagangan besar, eceran, dan reparasi sepeda motor 14,96%, dan transportasi dan pergudangan 12,31%.
Masing-masing sektor tersebut masih mengalami pertumbuhan 1,01% untuk sektor pertanian, kehutanan dan perikanan.
Baca Juga
Sektor perdagangan besar, eceran dan reparasi sepeda motor meningkat 0,74%, dan sektor transportasi dan pergudangan tumbuh 0,63%.
Sementara itu, dari sisi akomodasi, Sukardi mengklaim peningkatan okupansi atau tingkat hunian kamar hotel di sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, ikut berkontribusi meningkatkan laju pertumbuhan.
Adapun, dari sisi pengeluaran ekspor luar negeri memberikan kontribusi paling tinggi dengan kenaikan mencapai 21,19%.
Porsi ekspor luar negeri berkontribusi hingga 17% terhadap pertumbuhan ekonomi daerah itu.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi Sumbar juga disokong konsumsi rumah tangga dengan tumbuhnya kelompok perumahan, furnitur, kesehatan dan pendidikan.
Pemerintah Provinsi Sumbar menargetkan pertumbuhan ekonomi daerah itu berada di kisaran 5,3-5,7% tahun ini, atau sedikit lebih tinggi dari pencapaian tahun sebelumnya 5,2%.