Kabar24.com,JAKARTA- Aksi penyerangan berupa penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan melahirkan kegeraman dan simpati dari berbagai pihak termasuk Wadah Pegawai KPK yang diketuai oleh Novel sendiri.
Dalam pesan berantai yang disebarkan di kalangan jurnalis yang sehari-hari meliput di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), wadah tersebut menyatakan ketidakgentaran mereka melakukan kerja-kerja pemberantasan korupsi meski salah seorang penyidik sekaliber Novel menjadi sasaran penganiayaan.
Berikut pernyataan sikap wadah pegawai tersebut:
- Hari ini, Selasa (11/4/2017) sekitar pukul 05.10 WIB setelah menunaikan salat subuh berjamaah di Masjid Al Iksan, rekan, sahabat, senior kami, sekaligus Ketua Wadah Pegawai KPK, Novel Baswedan, mengalami musibah, beliau disiram dengan menggunakan air keras.
- Peristiwa ini bukanlah peristiwa pertama kali kepada Novel Baswedan, melainkan peristiwa berulang yg pernah dilakukan terhadap beliau, mulai dari intimidasi, tabrak lari sampai dengan peristiwa hari ini, penyiraman air keras.
- Kami mengutuk keras perbuatan biadab tersebut sebagai bentuk dari teror dan bagian dari upaya pelemahan KPK dan perlawanan balik terhadap pemberantasan Korupsi.
- Kami tegaskan bahwa selangkahpun kami tidak akan mundur, apapun risikonya, karena kami yakin perjuangan pemberantasan korupsi tdk boleh berhenti dgn ancaman, intimidasi maupun serangan apapun juga.
- Kami mohon doa dari kawan-kawan sekalian untuk mendoakan kawan kita, Novel Baswedan, agar segera diberikan kesembuhan dan dapat kembali bersama-sama kita.
- Novel adalah kami dan kami adalah KPK yg tdk akan pernah berhenti untuk berjuang melawan korupsi.
- KAMI NOVEL DAN KAMI TIDAK TAKUT.