Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei NatCen: Skotlandia Masih Ingin di Uni Eropa

Keputusan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa nampaknya berbeda dengan keinginan Skotlandia.
Bendera Uni Eropa/Reuters
Bendera Uni Eropa/Reuters

Kabar24.com, LONDON— Keputusan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa nampaknya berbeda dengan keinginan Skotlandia.

Hasil penelitian menunjukkan, warga Skotlandia ingin peluang yang sama selayaknya masyarakat Inggris yang melakukan keluar dari Uni Eropa.

Survei oleh NatCen, sebuah organisasi penelitian sosial yang cukup ternama, menemukan bahwa 93% dari Skotlandia ingin mempertahankan perdagangan bebas dengan Uni Eropa, dibandingkan dengan 88% di Inggris secara keseluruhan.

Mengenai keimigrasian, 64% dari warga Skotlandia dikatakan Uni Eropa dan non-Uni Eropa imigran harus tunduk pada kontrol yang sama, dibandingkan 68% di seluruh Inggris.

Sementara itu, di Skotlandia, 61% mengatakan Inggris harus membolehkan pergerakan bebas masyarakat dengan imbalan perdagangan bebas dengan Uni Eropa, sedangkan angka untuk seluruh Inggris adalah 54 persen.

Skotlandia, yang mewakili sekitar 8 persen dari populasi Inggris, memilih untuk tetap di Uni Eropa dalam referendum tahun lalu, sementara Inggris secara keseluruhan memilih untuk meninggalkan UE.

Pakar ilmu politik John Curtice, penulis survei NatCen, mengatakan sikap Skotlandia yang masih ingin bertahan di Uni Eropa tidak bisa diartikan bahwa mereka ingin merdeka dari Inggris dan menjalin hubungan tersendiri dengan Uni Eropa.

"Sangat tidak menjelaskan bahwa kekhawatiran tentang Brexit cenderung mengubah pikiran banyak pemilih tentang manfaat atau sebaliknya kemerdekaan," katanya. "Jadi panjang, tentu saja, sebagai pemerintah Inggris berhasil memberikan baik perdagangan bebas dan kontrol imigrasi," imbuhnya.

Sementara itu, sikap berbeda justru muncul dari Pemerintah devolusi Skotlandia, yang dijalankan oleh Partai Nasional Skotlandia pro-kemerdekaan (SNP).

Mereka mengatakan bahwa Skotlandia tidak harus ikut keluar dari Uni Eropa di luar kehendaknya.

Partai tersebut menyatakan akan menyerukan referendum baru mengenai kemerdekaan pada akhir 2018 atau awal 2019, dengan alasan bahwa Brexit berarti keadaan sudah berubah sejak Skotlandia menolak kemerdekaan di tahun 2014 suara.

Pemerintah Inggris, yang harus memberikan persetujuan untuk referendum kedua, menentang rencana Sturgeon ini.

Menanggapi survei tersebut, Pemerintah Skotlandia mengatakan survei NatCen mencerminkan keyakinan abadi Skotlandia dalam nilai keanggotaan Uni Eropa.

“Jajak pendapat menunjukkan masyarakat di Skotlandia terus nilai perlindungan dan hak-hak yang ditawarkan oleh Uni Eropa, terutama pada isu-isu kunci seperti perdagangan bebas dan kebebasan bergerak,” kata juru bicara pemerintah Skotlandia.

Perlu diketahui, jika survei itu dilakukan oleh NatCen terhadap 859 masyarakat di Skotlandia dan 2.322 orang di seluruh Inggris, secara online dan melalui telepon, antara Februari 5 dan 2 Maret.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper