Kabar24.com, JAKARTA - Selain mengamankan empat orang terduga teroris di daerah Ciwandan, Cilegon, Banten, Tim Densus juga meringkus empat orang lainnya di beberapa lokasi berbeda.
Keempat orang terduga teroris tersebut, yakni SM aliar R diamankan di Hotel Lafa Park Family Adventure Kampung Pesanggrahan Desa Tanjung Baru Kecamatan Cikarang Timur Kabupaten Bekasi, BW diamankan di Sarua, Ciputat, Tangerang Selatan, serta M dan AJ yang diamankan di dua lokasi berbeda di Pendeglang.
Kabag Penum Div Humas Polri Martinus Sitompul mengatakan, SM memiliki hubungan dengan jaringan teroris di Filipina Selatan dan berperan dalam membangun kelompok jaringan teroris Indonesia dan Filipina Selatan.
Dia juga terlibat dalam pendanaan aksi teror Bom Thamrin yang terjadi pada awal 2016.
"Yang bersangkutan memiliki koneksi langsung dengan kelompok teroris di Filipina Selatan. Kemudian, juga membeli senjata yang kita ketahui dua senjata yang dipakai saat Bom Thamrin berasal dari pembelian oleh saudara SM dan NK ke Filipna," sebutnya.
NK merupakan satu dari empat teroris yang diamankan di daerah Ciwandan dan akhirnya meninggal dalam baku tembak dengan polisi.
Adapun BW, menurut Martinus, yang merupakanbagian dari kelompok SM diketahui pernah mengikuti latihan militer di Filipina Selatan. M yang diamankan sekitar pukul 10.00 WIB di daerah Pandeglang juga merupakan anggota kelompok SM.
Sementara itu, AJ yang juga diamankan di daerah Pandeglang diamankan setelah melakukan pengembangan dari penangkapan keempat orang di Cilegon.
"Dari empat orang ini [yang diamankan di Cilegon] kemudian berkembang, kita menangkap satu orang di wilayah Kecamatan pandeglang dengan nama AJ yang meruppakan bagian dari SM,"jelas Martinus.
Adapun NK yang tewas dalam baku tembak dengan anggota Densus 88 saat ini sudah di bawa ke Rumah Sakit Kramat jati.
"Jadi perlu disampaikan bahwa penindakan terhadap pelaku yang terduga terorisme ini, delapan orang, satu orang tewas karena menyerang anggota Polri dan kepada tujuh orang dilakukan pemeriksaan setempat," tambahnya.
Saat ini penyidik Densus masih melakukan pengembangan terhadap kelompok yang disebut berafiliasi dengan kelompok JAD dan berafiliasi dengan teroris Filipina Selatan ini.
"Mereka terkoneksi,bahkan akan melakukan suatu pelatihan di wilayah halmahera. Seperti yang ada di Poso, merekapun ingin membentuk lokasi latihan di Halmahera," pungkasnya.