Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Turki dan Belanda Berselisih, Dubes Belanda Diminta Tak Kembali ke Turki

Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan, Sabtu, pihaknya tidak menginginkan duta besar Belanda untuk sementara ini kembali ke Turki.
Bendera Turki/Reuters
Bendera Turki/Reuters

 

Kabar24.com, ANKARA - Perselisihan terjadi antara Turki dan Belanda. Buntutnya, Turki melarang Dubes Belanda kembali mengisi posnya di Turki.

Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan, Sabtu, pihaknya tidak menginginkan duta besar Belanda "untuk sementara ini" kembali ke Turki di tengah perselisihan kedua negara.

Ketegangan di antara sesama anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) itu meningkat setelah Pemerintah Belanda melarang menteri luar negeri Turki terbang ke Belanda.

"Kami tidak menginginkan duta besar Belanda, yang sekarang sedang cuti, untuk kembali ke penempatannya untuk sementara ini. Mitra-mitra kami sudah dijelaskan bahwa keputusan besar yang diambil terhadap Turki dan masyarakat Turki-Belanda akan menimbulkan masalah serius pada aspek diplomatik, politik, ekonomi, dan bidang-bidang lainnya," kata kementerian dalam suatu pernyataan.

Sebelumnya, Belanda melarang menteri luar negeri Turki mendarat di Rotterdam, Sabtu (11/3/2017), di tengah perselisihan menyangkut kampanye politik Ankara di antara para emigran Turki.

Larangan Belanda membuat Presiden Tayyip Erdogan menyebut negara sesama anggota NATO itu sebagai "sisa-sisa Nazi".

Insiden luar biasa ini muncul beberapa jam setelah Menlu Mevlut Cavusoglu mengatakan ia akan terbang ke Rotterdam kendati dilarang muncul dalam unjuk rasa di kota itu guna menggalang dukungan untuk menyapu kekuasaan baru yang diinginkan Erdogan. Eropa, katanya, tidak boleh "berlaku seperti atasan".

Cavusoglu juga dilarang menghadiri kegiatan serupa di Hamburg, Jerman, pekan lalu, dan karena itu ia hanya berbicara di konsulat Turki.

Casuvoglu menuding Belanda memperlakukan banyak warga Turki di negara itu seperti "sandera", menjauhkan mereka dari Ankara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara/Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper