Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berkunjung Ke Australia, Jokowi Raih Sejumlah Kesepakatan

Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Australia berbuah sejumlah kesepakatan. Pascapertemuan dengan Perdana Menteri Malcolm Turnbull, keduanya menyatakan hubungan Indonesia dan Australia kian hangat.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kiri) bertukar naskah kerja sama dengan Menlu Australia Julie Bishop (kanan), disaksikan Presiden Joko Widodo (kedua kiri) dan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull di Admiralty House, Sydney, Australia, Minggu (26/2)./REUTERS-David Moir
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kiri) bertukar naskah kerja sama dengan Menlu Australia Julie Bishop (kanan), disaksikan Presiden Joko Widodo (kedua kiri) dan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull di Admiralty House, Sydney, Australia, Minggu (26/2)./REUTERS-David Moir

Bisnis.com, JAKARTA - Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Australia berbuah sejumlah kesepakatan. Pascapertemuan dengan Perdana Menteri Malcolm Turnbull, keduanya menyatakan hubungan Indonesia dan Australia kian hangat.

Dalam pernyataan pers bersama di Kiribilli House, Sydney, Minggu (26/2/2017) siang, PM Turnbull menyatakan Australia merupakan tujuan populer bagi pelajar Indonesia yang ingin bersekolah di luar negeri, dan sebaliknya, Indonesia merupakan tujuan utama bagi anak muda Australia untuk belajar di bawah skema Colombo Plan.

Masih dalam bidang pendidikan, Presiden Joko Widodo secara khusus menggunakan kunjungannya kali ini untuk meningkatkan pengajaran bahasa Indonesia di Australia.

"Saat ini tiga balai bahasa sudah ada di Perth, Canberra, dan Melbourne. Kita akan membuka di kota-kota lain dalam waktu dekat, karena saya dengar ada 160 ribu pelajar Australia yang belajar bahasa Indonesia," ujar Presiden melalui keterangan tertulis.

Pertemuan bilateral yang berlangsung kurang lebih selama satu jam itu juga menghasilkan beberapa kesepakatan di berbagai bidang. Di bidang kerja sama ekonomi, kedua negara sepakat untuk menyelesaikan proses IACEPA (Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement) di akhir tahun 2017 ini.

"Kita sepakat agar negosiasi IACEPA diharapkan dapat selesai tahun 2017," kata Presiden Jokowi.

Di bidang perdagangan, Presiden Jokowi menekankan dan mengharapkan adanya pemghapusan biaya tarif dan non tarif untuk produk-produk Indonesia khususnya kertas dan minyak kelapa sawit.

"Sementara itu di bidang politik, saya menyambut baik kerja sama di bidang pemberantasan terorisme dan trans-national organized crime," ucap Presiden Jokowi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper