Bisnis.com, SEMARANG—Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan mengambil alih penyelesaian masalah banjir yang melanda Kabupaten Brebes.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan pihaknya serius menyelesaikan masalah yang memaksa ribuan orang untuk mengungsi tersebut. Terlebih, saat ini Brebes sedang dalam masa transisi pemerintahan pasca pilkada serentak.
Ganjar mengatakan, upaya yang pertama kali dilakukan untuk menangani banjir di Brebes adalah menurunkan alat-alat berat ke lokasi bencana banjir. Alat-alat berat itu untuk menutup sejumlah titik tanggul Sungai Pemali yang jebol.
“Kami lagi coba untuk memasukkan alat berat ke sana tapi tim dari BPBD dari TNI/Polri semua sudah turun. Jadi insident commander-nya sudah ditunjuk Pak Dandim disana dan sekarang dalam pengelolaan semuanya,” katanya dikutip dari laman resmi pemprof Jateng, Senin (20/2).
Selain menutup tanggul yang jebol dengan alat berat, Ganjar juga memerintahkan BPBD untuk mencari jalur evakuasi yang akan digunakan warga untuk mengungsi. Tidak itu saja, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPU Binmar Cipka), serta Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Tata Ruang (DPU SDA Taru) diminta tetap waspada dan mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi.
Dia menyebut perbaikan tanggul membutuhkan biaya yang besar dan tidak bisa dilakukan dalam satu-dua bulan. Sehingga untuk mencegah terjadinya banjir, dia mengimbau warga untuk mengubah perilaku buruk seperti membuang sampah sembarangan.
“Cerita banjir ini tidak bisa diselesaikan satu-dua bulan. Ini cerita investasi penanganan konservasi di daerah hulu, perilaku kita semuanya untuk tidak merusak dan sedimentasi. Suka tidak suka, mau tidak mau itu sudah terjadi, ya harus dinormalisasi,” tutur Ganjar.
Di sisi lain pemerintah provinsi belum mengeluarkan dana tanggap darurat karena logistik yang ada di kabupaten/ kota masih cukup. Bahkan, melalui BPBD Jawa Tengah, dia sudah mengirim satu truk logistik untuk mengantisipasi terjadinya kekurangan di Brebes.
Selain di Brebes, bencana banjir juga melanda beberapa daerah di Jawa Tengah. Antara lain Kota Semarang dan Kabupaten Kudus. Namun skalanya tidak terlalu besar sehingga cepat tertangani.
