Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KEBIJAKAN TRUMP: Lawan Larangan Imigrasi, Pejabat Kejaksaan Agung AS Dipecat

Presiden Amerika Donald Trump memecat Sally Yates, seorang pengacara top pemerintah federal, setelah dia mengambil langkah yang lain dari pada yang lain yakni menentang Gedung Putih dan menolak untuk mendukung peraturan imigrasi baru yang membatasi masuknya penduduk dari tujuh negara berpenduduk mayoritas muslim.
Presiden AS Donald Trump (kanan) dan wakilnya Mike Pence/Reuters-Carlos Barria
Presiden AS Donald Trump (kanan) dan wakilnya Mike Pence/Reuters-Carlos Barria

Kabar24.com, JAKARTA - Presiden Amerika Donald Trump memecat Sally Yates, seorang pengacara top pemerintah federal, setelah dia mengambil langkah yang lain dari pada yang lain yakni menentang Gedung Putih dan menolak untuk mendukung peraturan imigrasi baru yang membatasi masuknya penduduk dari tujuh negara berpenduduk mayoritas muslim.

Yates pada Minggu (29/1/2017) malam waktu setempat mengatakan bahwa Departemen Kehakiman tidak akan mendukung kebijakan Trump yang memberlakukan pelarangan selama 120 hari bagi pengungsi untuk masuk ke Amerika serta peraturan terkait larangan tidak terbatas bagi pengungsi dari Suriah dan larangan selama 90 hari memasuki kawasan Amerika bagi penduduk dari Iran, Iraq, Libia, Somalia, Sudan, Suriah, juga Yaman.

Yates mengatakan dia tidak yakin bahwa memberi dukungan bagi kebijakan ini sejalan dengan kewajiban lembaga yang menaunginya yakni mencari keadilan dan membela kebenaran.

Beberapa jam setelah pernyataan sikapnya dia pun dipecat. Gedung Putih menyebutkan bahwa Yates menghianati Departemen Kehakiman dengan menolak untuk menerapkan perintah legal yang dibuat untuk melindungi penduduk Amerika. Gedung Putih juga menganggap tindakannya ini sebagai sikap politik.

Trump berpendapat pemeriksaan ketat terhadap para imigran perlu dilakukan guna melindungi warga Amerika dari serangan teror. Namun, pra kritikus mengatakan bahwa kebijakan ini mengecualikan umat Muslim secara tidak adil dan merusak reputasi bersejarah Amerika sebagai tempat yang ramah imigran.

“Yates diangkat dalam masa pemerintahan Obama dan sangat lemah dalam hal perbatasan dan imigrasi ilegal,” sebuah Gedung Putih dalam sebuat pernyataan seperti dikutip Reuters, Selasa (31/1/2016).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper