Kabar24.com, JAKARTA -- Kendati Indonesia tidak termasuk dalam daftar tujuh negara yang penduduknya dilarang untuk berkunjung atau masuk ke Amerika Serikat, kebijakan itu resahkan warga Indonesia yang berada di AS, khususnya yang beragama Muslim.
Hal ini dinyatakan oleh Natasha,seorang pelajar asal Indonesia yang saat ini sedang menempuh pendidikan di Amerika Serikat. Menurut Natasha sejak diberlakukannya perlarangan tersebut sejumlah gelombang demo terus terjadi sehingga dirinya merasa takut untuk beraktivitas di luar ruangan.
“Aman kok, tapi memang agak khawatir saja, jadi jarang keluar,” sebut Natasha kepada Bisnis.com, Senin (30/1/2017).
Menurut Natasha, semula, dirinya berencana untuk pulang ke Indonesia. Namun, keadaanya yang mencuat di negeri Paman Sam membuat dia harus mengurungkan niatnya atau setidaknya menunda keinginannya sampai situasi di sana cukup aman baginya.
Satu hal yang dikhawatirkan Natasha adalah jika dirinya pulang ke Indonesia, dia tidak akan diizinkan untuk kembali ke Amerika untuk meneruskan kuliahnya. “Padahal rencananya mau pulang Mei ini, tapi takut nggak bisa masuk lagi,” katanya.
Sementara itu, mengutip laman Kedutaan Besar Indonesia untuk Washington DC, warga negara Indonesia yang bermukimdi Amerika diminta untuk tenang dan mencermati lingkungan sekitarnya. Mereka juga diimbau untuk tetap menghormati hukumyang berlaku serta untuk memahami hak-hak mereka jika sekiranya terjadi kejadian yang tidak diinginkan.
“Pemerintah Indonesia melalui Perwakilan RI di seluruh Amerika Serikat terus mengamati perkembangan yang terjadi dan akan mengantisipasi dampak yang mungkin timbul bagi WNI,” sebut pengumuman di laman http://www.embassyofindonesia.org.