Kabar24.com, TRENGGALEK - Masyarakat yang biasa menggunakan jalur jalan nasional Trenggalek-Ponorogo perlu berhati-hati dan sebisa mungkin mencari alternatif lain.
Akibat longsor yang kembali terjadi dengan volume lebih besar di ruas jalan nasional Trenggalek-Ponorogo kilometer 17 Desa Nglinggis, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, akses utama menuju Kabupaten Ponorogo, Kamis (26/1) malam terputus.
Koresponden Antara di Trenggalek, Jumat (27/1/2017) melaporkan, upaya normalisasi saat ini masih terus dilakukan petugas gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Balai Besar Pemeliharaan Jalan Nasional V Madiun dibantu sejumlah alat berat milik PT Wijaya Karya selaku pelaksana pembangunan Bendungan Tugu.
Tidak ada laporan korban jiwa dalam musibah longsor yang terjadi pada Kamis (26/1) malam sekitar pukul 19.00 WIB hingga 20.00 WIB itu.
Namun satu bangunan rumah toko (ruko) milik Datuk Nurhandik mengalami rusak ringan akibat tertimpa pohon tumbang dan sebagian material tanah bercampur batu yang terbawa longsor.
"Sejak longsor pertama terjadi sekitar pukul 19.00 WIB kami sudah siaga di luar rumah dan melihat kondisi tebing yang terus berguguran," kata Nurhandik.
Awalnya, kata dia, longsor diawali jatuhnya sebongkah batu besar yang menimpa jalan.
Istri dan anak angkatnya sempat berlari menyelamatkan diri saat tebing setinggi 80 meter di belakang rumahnya mulai runtuh dan menimbun jalan nasional Trenggalek-Ponorogo Km-17 itu hingga radius 50 meter.
"Saat itu saya hanya tertegun di depan rumah begitu tebing mulai runtuh. Saya baru tersadar dan menyelamatkan diri saat longsor sudah mengubur jalan ini," tuturnya.
Akibat longsor besar itu, puluhan kendaraan terutama jenis truk dan bus memilih parkir di tepi jalan dari arah Trenggalek maupun Ponorogo hingga Kamis siang demi menunggu akses utama antarkabupaten tersebut berhasil dibuka.
Sementara ratusan kendaraan pribadi jenis roda empat atau roda dua memilih jalur memutar melalui perkampungan di atas bukit meski kondisi jalan rusak dan memiliki karakteristik tanjakan/turunan curam.
"Sementara ini jalan ditutup, mungkin hingga dua-tiga hari ke depan sampai upaya normalisasi menggunakan alat berat tuntas," kata petugas lalu lintas Polres Trenggalek Ipda Zaenudin.
Ia mengatakan, saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan jajaran Polres Tulungagung dan Ponorogo untuk membantu mengalihkan arus lalu lintas melalui rute Kediri-Nganjuk-Madiun-Ponorogo ataupun sebaliknya.
Alternatif lain, rute diarahkan melalui Kabupaten Pacitan yang tembus wilayah Kecamatan Panggul, hingga Kota Trenggalek untuk selanjutnya menuju Kabupaten Tulungagung, ujar Zaenudin.
Kabid Kesiapsiagaan dan Kedaruratan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Trenggalek Agung Widodo mengatakan upaya normalisasi diperkirakan membutuhkan sekitar dua atau tiga hari akibat banyaknya volume material batu dan tanah yang longsor menutup badan jalan.
"Saat ini sudah ada empat alat berat dikerahkan dari Dinas Pekerjaan Umum Pemprov Jatim, milik Dinas PU Trenggalek maupun bantuan alat berat jenis breaker (pemecah batu) dari PT WIKA yang memang sedang melakukan pekerjaan pembangunan Bendungan Tugu di bawah lokasi jalan nasional yang longsor ini," katanya.