Bisnis.com, DAVOS – Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyatakan Rusia merupakan ancaman terbesar bagi tatanan liberal internasional sehingga Washington harus bekerja sama dengan Eropa untuk menahan Vladimir Putin.
Biden menyatakan hal tersebut dalam pidatonya di World Economic Forum, di Davos, Swiss tepat dua hari sebelum pelantikan resmi Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump.
Usai menang dalam pemilu, Trump telah mengirimkan sinyal damai kepada Rusia, dan cenderung mendorong disintegrasi di Uni Eropa dengan memuji keputusan Inggris keluar dari blok itu. Selain itu, dia juga memprediksi kemungkinan ada negara lainnya yang bakal melenggang dari blok itu.
Kepada ratusan pemimpin dunia, CEO dan bankir, Biden kembali melontarkan pesan bahwa Putin cenderung mencoba mempengaruhi serangkaian pemilu di Eropa, sama halnya dengan yang diduga sebelumnya pada Pemilu AS hingga akhirnya Trump terpilih.
"Dengan banyak negara di Eropa dijadwalkan untuk mengadakan pemilu tahun ini, kita harus mengharapkan upaya lebih lanjut oleh Rusia untuk ikut serta dalam proses demokrasi. Ini akan terjadi lagi. Saya berjanji pada kalian, dan sekali lagi tujuannya jelas untuk meruntuhkan tatanan liberal internasional," katanya, dikutip dari Reuters, Rabu (18/1/2017).
Adapun, Biden tidak menyebutkan Trump secara langsung ketika dia memperingatkan adanya “niat berbahaya untuk mengubah politik menjadi small-mindedness” oleh oknum tertentu. Dia juga mengatakan “otokrat berbahaya dan demagog” telah mencoba memanfaatkan ketakutan masyarakat terhadap sejarah.
Biden merupakan wakil presiden AS berpasangan dengan Presiden Barack Obama sejak empat tahun lalu. Biden merupakan wakil partai demokrat, berseberangan dengan Trump yang diusung oleh Partai Republik.
Pada 20 Januari 2017, Biden harus menyerahkan kursi kekuasaannya secara resmi kepada Mike Pence, wakil Republik yang ditunjuk Trump mendampingi dirinya selama empat tahun ke depan.