Kabar24.com,JAKARTA - Rachmawati Soekarnoputri melalui juru bicaranya mengklarifikasi terkait temuan aliran dana dari rekeningnya ke rekening Alvin Indra yang disalurkan pada November lalu.
Pihak Rachmawati tidak menampik terkait adanya aliran dana tersebut. Namun, kuasa hukumnya, Teguh Santoso, menyebutkan peruntukan dana tersebut bukanlah untuk perencanaan aksi makar seperti yang diduga oleh pihak kepolisian.
"Soal uang Rp300 juta, bukan isu baru. Di jumpa pers tanggal 7 Desember itu juga sudah menyampaikan kepada kawan-kawan media bahwa dia akan mengirim uang sebesar Rp300 juta kepada Alvian Indra," katanya, Selasa (10/1/2017).
Dia menambahkan aliran dana tersebut terkait dengan sebuah kelompok bernama Gerbang Nusantara yang sebagian besar anggotanya merupakan mantan anggota partai pelopor yang merupakan partai bentukan Rachmawati. Menurutnya, aliran dana itu adalah terkait pembentukan kembali partai tersebut.
"Dulu kan Mbak Rachmawati punya partai namanya Partai Pelopor. Setelah Partai Pelopor tidak ikut Pemilu, mereka bergabung ke Gerbang Nusantara. Nah, mereka itu sejak beberapa bulan lalu minta ke Mbak Rachma untuk mendirikan Partai Pelopor," jelasnya.
Terkait hal ini, ungkapnya, Rachmawati setuju jika memang keadaan partai masih kuat dan memungkinkan. Untuk itu pihaknya mencoba untuk melakukan konsolidasi pada 2 Desember 2016.
"Mereka bilang 10.000 (anggota). Nah, ayo dibuktikan di lapangan. Nah, tadinya kalau tanggal 2 Desember memang terlihat konsolidasinya bagus, Partai Pelopor akan dideklarasikan kembali tanggal 17 Desember. Itu rencana internal, nggak ada hubungannya dengan aksi Bela Islam," jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya pada Senin (9/1/2017) pihak kepolisian membenarkan adanya jejak aliran dana sebesar Rp300 juta dari rekening Rachmawati Soekarnoputri kepada Alvian Indra sekitar November lalu. Polisi menduga aliran dana ini ada hubungannya dengan dugaan kasus perencanaan makar yang saat ini tengah bergulir.