Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

KARTU KELUARGA SEJAHTERA: Pemerintah Terus Perluas Daya Jangkau Bantuan Sosial Nontunai

Presiden Joko Widodo membagikan secara simbolis kartu keluarga sejahtera (KKS) kepada tiga penyandang disabilitas di Kota Pekalongan Jawa Tengah
Muhammad Khamdi
Muhammad Khamdi - Bisnis.com 09 Januari 2017  |  09:51 WIB
KARTU KELUARGA SEJAHTERA: Pemerintah Terus Perluas Daya Jangkau Bantuan Sosial Nontunai
Presiden Joko Widodo. - .Bisnis/Mohammad Sofii

Bisnis.com, PEKALONGAN— Presiden Joko Widodo membagikan secara simbolis kartu keluarga sejahtera (KKS) kepada tiga penyandang disabilitas di Kota Pekalongan Jawa Tengah. 

Penyaluran bantuan sosial secara digital melalui KKS ini telah memenuhi amanat Presiden yang menghendaki agar bantuan sosial dapat dilakukan menggunakan satu kartu dan langsung diterima oleh masyarakat yang benar-benar berhak.

Sebagaimana diketahui, Kementerian Sosial Republik Indonesia bersama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI semakin memperdalam daya jangkau bantuan sosial secara non tunai melalui Warung Gotong Royong Kelompok Usaha Bersama Elektronik (e-Warong KUBE) Program Keluarga Harapan (PKH).

Pendalaman yang dilakukan kali ini adalah dengan menambahkan fitur Bantuan Sosial untuk anak-anak yang kurang beruntung karena disabilitas.

Presiden Joko Widodo menegaskan, salah satu bantuan yang penting adalah kartu pintar untuk siswa sekolah berstatus Yatim Piatu dengan besar bantuan untuk level SD sebesar Rp450.000, SMP sebesar Rp750.000, dan untuk SMA/ SMK Rp 1 Juta.

Saat ini penerima Kartu Pintar yang Yatim Piatu mencapai hampir 900.000 orang. Kartu itu harus digunakan untuk kebutuhan sekolah, misal membeli sepatu, seragam, atau buku, dan dilarang digunakan untuk keperluan lain, seperti membeli pulsa telepon genggam.

“Begitu juga untuk penerima PKH harus menggunakan bantuan sosialnya untuk kebutuhan yang paling penting, misalkan yang kepentingan sekolah, makanan bergizi. Apabila ketahuan penggunaannya untuk hak lain seperti membeli pulsa atau rokok, sanksinya kartu akan dicabut," ujar Presiden dalam kunjungan kerjanya di Pekalongan, Minggu (8/1/2016).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Jokowi
Editor : Linda Teti Silitonga

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top