Kabar24.com, JAKARTA - Serangan kelompok bersenjata terhadap sebuah penjara di Filipina selatan menyebabkan lebih dari 150 narapidana meloloskan diri.
Aksi puluhan pria bersenjata itu terjadi selama dua jam di Penjara Distrik Kotabato Utara dekat Kota Kidapawan, Pulau Mindanao. Seorang penjaga penjara tewas dan seorang narapidana luka-luka.
Meski serangan tersebut mendapat perlawanan para sipir, namun sejumlah narapidana memanfaatkan kelengahan petugas dan menuju bagian belakang penjara.
Di sana mereka memanjat tembok dengan menggunakan tumpukan ranjang, sebagaimana dilaporkan BBC.co.uk, Rabu (4/1/2017).
"(Para narapidana) mengambil kesempatan karena sengitnya tembakan. Mereka memakai alas tidur dan menumpuknya untuk melarikan diri," kara Peter Bonggat, sipir penjara.
Bonggat meyakini, bahwa serangan itu disengaja untuk membebaskan pemberontak Muslim yang berada di penjara. Adapun pelaku serangan diduga terkait dengan kelompok separatis Muslim.
Setelah insiden itu, militer dan kepolisian Filipina mengejar para narapidana yang kabur dan telah menangkap sebanyak sembilan orang.
Bukan Kejadian Pertama
Peristiwa kaburnya narapidana dari penjara bukanlah yang pertama di Distrik Kotabato Utara. Menurut surat kabar Philippine Star, kejadian terkini adalah yang ketiga dan dan terbesar selam 10 tahun terakhir.
Pada 2007, lebih dari 40 napi kabur ketika tiga pembuat bom dibebaskan oleh sejumlah milisi. Lalu, empat tahun kemudian sekelompok pembuat bom juga kabur.
Ditinjau secara umum, Filipina selatan punya sejarah serupa. Pada Agustus 2016, sejumlah milisi Muslim pendukung ISIS membebaskan 23 tahanan dari sebuah penjara d Marawi, sebuah kota di Mindanao.