Kabar24.com, JAKARTA—Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berharap seluruh siswa yang menjadi korban banjir di Bima, Nusa Tenggara Barat, dapat kembali melaksanakan kegiatan belajar mengajar usai liburan semester.
Muhadjir Effendy, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, mengatakan pembersihan dan pembenahan sekolah yang terendam banjir di Bima harus segera dilaksanakan. Hal itu untuk memastikan kegiatan belajar mengajar dapat segera dilakukan seusai libur semester.
“Setelah liburan semester nanti, semua sekolah harus sudah dapat digunakan,” katanya melalui keterangan resmi, Rabu (28/12/2016).
Muhadjir menuturkan seluruh pihak harus mau bekerja keras membenahi sarana fasilitas yang sempat terendam banjir, agar kegiatan belajar mengajar siswa tidak terganggu. Dirinya menginginkan kegiatan sekolah harus tetap berjalan, meskipun dalam kondisi darurat.
Menurutnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menjadikan rehabilitasi sekolah yang rusak, serta pengadaan peralatan penunjang kegiatan belajar di sekolah sebagai prioritas, untuk tahun depan. Dengan begitu, pemerintah berharap proses ujian nasional di sekolah tidak terganggu.
“Komputer dan jaringan untuk ujian nasional berbasis komputer akan kami dahulukan, agar segera digunakan untuk belajar,” ujarnya.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sendiri mencatat setidaknya ada 71 sekolah di Bima yang terkena dampak banjir dengan ketinggian sekitar 20 cm hingga 30 cm. Meski banjir telah surut, lumpur yang tersisa masih perlu dibersihkan, agar sekolah dapat kembali digunakan.