Kabar24.com, TULUNGAGUNG -Malam pergantian tahun dari 2016 ke 2017 diantisipasi aparat keamanan dengan meningkatkan kewaspadaan.
Jajaran Kepolisian Resor Tulungagung, Jawa Timur, serius mewaspadai potensi gangguan keamanan pada malam tahun baru 2017.
"Sejak Natal kemarin kami telah menyiagakan 600 personel untuk melakukan pengamanan di sejumlah titik rawan dan daerah-daerah wisata," kata Kapolres Tulungagung AKBP Yong Ferrydjon di Tulungagung, Rabu (28/12/2016).
Kendati tidak ada yang menjadi atensi khusus ataupun gelagat ancaman keamanan, lanjut Ferrydjon, polisi tetap meningkatkan kewaspadaan.
Salah satu yang paling diantisipasi, menurut mantan Kapolres Kota Pasuruan, itu adalah risiko susupan pelaku teror di sejumlah wilayah di Tulungagung dan potensi operasi mereka untuk merusak stabilitas keamanan di Tulungagung pada malam pergantian tahun baru 2016/2017.
"Atensi keamanan berkaitan terorisme berlaku secara nasional terlebih setelah tertangkapnya beberapa terduga teror di beberapa daerah selama sepekan terakhir," ujarnya.
Menurut Ferrydjon, Tulungagung masuk kategori daerah yang bisa menjadi jalur transit jaringan terorisme.
Hal itu mengacu fakta sejarah tertangkap/tertembaknya tiga pria terduga teroris jaringan Santoso oleh tim Densus 88 Antiteror, beberapa tahun lalu.
"Pengamanan tertutup juga dilakukan untuk mendeteksi setiap gejala gangguan keamanan," ujarnya.
Ia menjelaskan, Operasi Lilin Semeru 2016 dalam rangka pengamanan Natal dan Tahun Baru dilakukan pasukan gabungan yang melibatkan berbagai unsur, mulai kepolisian, TNI, satpol PP, dinas perhubungan, dinas kesehatan, pramuka dan ormas.
Tim gabungan secara formal ditugaskan secara bergilir untuk berjaga di sejumlah posko pengamanan yang didirikan di beberapa titik jalan nasional, pusat keramaian dan tempat ibadah gereja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
