Kabar24.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus menambah layanan air bersih dan sanitasi di lokasi-lokasi pengungsian korban bencana gempa bumi di Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, dan Bireuen, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Salah satu sumber air bersih yang sudah difungsikan sejak tadi malam adalah Instalasi Pengolahan Air (IPA) Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya, dengan kapasitas 15 liter per detik. IPA ini kembali berfungsi dengan baik, menambah kapasitas dari IPA Bandar Dua dengan kapasitas 20 liter per detik, setelah memperoleh bantuan dari PLN berupa genset.
Sementara untuk distribusi air bersih dari fasilitas IPA tersebut telah disediakan mobil tangki kapasitas 4000 liter dan 6000 liter sebanyak 7 unit yang tersebar di posko induk, masjid dan pondok pesantren yang semuanya sudah difungsikan. Di sejumlah lokasi bencana juga telah disediakan Hidran Umum (HU) sebanyak 20 unit berkapasitas 2000 liter dengan tiga kali pengisian per hari oleh mobil tangki.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat mengunjungi lokasi bencana mengatakan di beberapa lokasi, sumur dangkal di kawasan permukiman ada yang 'menghilang' sehingga warga mengalami kesulitan air.
"Untuk itu kami memanfaatkan Instalasi Pengolahan Air (IPA) terdekat untuk menjadi sumber air bersih," katanya seperti yang dikutip dari keterangan resminya pada Minggu (11/12/2016)
Dia menyatakan dalam kondisi darurat, yang paling penting adalah ketersediaan prasarana dan sarana air bersih dan sanitasi untuk keperluan sehari-hari bagi para korban dan pengungsi.
Selain bergerak cepat menangani kebutuhan air minum bagi korban bencana gempa bumi di Aceh, Menteri Basuki juga memastikan fasilitas MCK darurat untuk korban bencana juga langsung tersedia "Kita akan pastikan juga bahwa fasilitas MCK knockdown sebanyak 30an unit sudah fungsional malam ini untuk melayani warga," ujarnya.