Kabar24.com, JAKARTA - Sedikitnya 50.000 orang anggota kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dilaporkan tewas sejak pasukan koalisi yang dipimpin Amerika Serikat terlibat dalam pertempuran di Irak dan Suriah dua tahun silam, demikian pejabat militer AS.
Pejabat militer itu mengatakan jumlah anggota ISIS yang tewas itu merupakan perkiraan perhitungan yang dianggap paling mendekati kenyataan. Kekuatan udara dan kehadiran sejumlah kecil pasukan AS dianggap berdampak kuat selama keterlibatan mereka di Irak dan Suriah.
Namun demikian, pejabat itu juga berulang kali memperingatkan bahwa kelompok militan ISIS kemungkinan dapat memenangi pertempuran sebagaimana dikutip BBC.co.uk, Jumat (9/12/2016).
Serangan udara pasukan koalisi yang dipimpin AS dapat diintensifkan di wilayah Mosul pada saat pasukan Irak terlibat peperangan untuk merebut kembali kota itu. Akan tetapi serangan itu berisiko terhadap keselamatan warga sipil.
Selama ini AS sering tidak bersedia memberikan data tentang kondisi musuh yang dihadapi. Namun demikian pada Agustus lalu, Letnan Jenderal Sean MacFarland mengatakan bahwa sekitar 45.000 orang kelompok militan ISIS telah tewas.
Sejauh ini ISIS telah kehilangan wilayah yang mereka kuasai sejak 2014. Sebagian besar wilayahnya itu kini telah direbut kembali oleh pasukan Rusia, Turki, Irak, Suriah dan kelompok Kurdi, melalui dukungan serangan udara AS dan Inggris.