Kabar24.com, LEBAK - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, membina perajin industri memanfaatkan limbah bambu dan kayu menjadi produk yang memiliki nilai jual di pasaran.
"Kami terus melakukan pembinaan melalui pelatihan terhadap para perajin bambu dan kayu agar tumbuh dan berkembang," kata Kepala Seksi Industri Disperindag Kabupaten Lebak Sutisna di Lebak pada Minggu (27/11/2016).
Pembinaan para perajin limbah bambu dan kayu guna mendorong berkembangnya pelaku usaha kecil dan menengah (UKM). Selain itu, mendorong jiwa kewirausahaan masyarakat dengan pemanfaatan limbah bambu dan kayu. Produksi kerajinan itu antara lain aneka souvenir, perabotan rumah tangga, dan lainnya.
"Kami berharap produksi limbah bambu dan kayu bisa diterima di Plaza Komoditi Lebak untuk membantu pemasarannya," kata Sutisna.
Menurut dia, pihaknya terus membina industri kecil dan menengah guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat dan penyerapan lapangan pekerjaan.
Selama ini, kata dia, pertumbuhan usaha kerajinan yang dikelola masyarakat tahun ke tahun meningkat karena permintaan pasar cukup tinggi.
Saat ini, produk kerajinan Lebak, selain menembus pasar nasional juga mancanegara. Produk kerajinan industri tersebut dapat bersaing dengan produk-produk impor, seperti dari negara China dan Jepang.
Kualitas produk industri Lebak kini mampu memasok kerajinan dompet, tas dan sandal ke berbagai pasar di Jakarta.
Pemerintah daerah terus melakukan pembinaan ataupun peningkatan sumber daya manusia (SDM) kepada IKM yang investasinya di bawah Rp5 juta itu. Pembinaan itu, kata dia, guna mendorong perkembangan usaha yang dikelola masyarakat.
"Kami membina usaha skala industri kecil dan menengah (IKM) di Lebak dengan jumlah 14.327 unit dan terus berkembang," ujar Sutisna.