Bisnis.com, JAKARTA - Berikut ringkasan headlines Bisnis Indonesia edisi cetak Jumat, 18 November 2016. Untuk menyimak lebih lanjut, silakan kunjungi http://epaper.bisnis.com/
Seksi Industri
Hal 25. PENURUNAN HARGA GAS: Formula 3 Sektor Ditetapkan
Pemerintah akan segera mengeluarkan Peraturan Menteri ESDM sebagai turunan Perpres No. 40/2016 pada pekan depan. Tahap awal, pemerintah telah menetapkan formula penurunan harga gas sektor petrokimia, pupuk, dan baja.
Hal 26. KINERJA EKSPOR: Performa Tahun Ini Diperkirakan Membaik
Kinerja perdagangan yang masih menunjukkan capaian positif hingga Oktober 2016, diyakini menjadi sinyal positif terciptanya perbaikan pada catatan ekspor di akhir tahun nanti.
Hal 27. TANAH TELANTAR: Keberatan Terakomodasi
Pemerintah berniat revisi terhadap PP No. 11/2010 tentang Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Telantar agar lebih sesuai penerapannya terhadap cadangan lahan pengembang yang belum tergarap.
Hal 28. DEREGULASI SEKTOR LOGISTIK: Ditunggu Kabar Baik Lapangan Banteng
Rencana pemerintah untuk menderegulasi sejumlah paket kebijakan di sektor logistik ternyata tidak mainmain. Salah satu buktinya, Kementerian Koordinator bidang Perekonomian mengumpulkan aspirasi semua pemangku kepentingan di sektor logistik.
Hal 29. LAPORAN DARI INDIA: RI Perlu Perkuat Konektivitas Logistik
Potensi Indonesia dalam per dagangan internasional sangat besar jika peme rintah membenahi konektivitas logistik yang masih jauh tertinggal di Asean.
Hal 30. BBM SATU HARGA: Badan Usaha Tunggu Margin
Badan usaha penyalur bahan bakar minyak masih menunggu ketentuan margin distribusi bahan bakar minyak ke wilayah terpencil untuk menciptakan satu harga BBM di Indonesia.
Hal 31. INVESTASI AGROINDUSTRI: Kalla Kakao Kejar Utilitas
PT Kalla Kakao Industri, per usahaan pengolahan biji kakao di bawah Kalla Group, terus meningkatkan kapasitas terpakai atau utilitas pabrik dengan memperkuat pasokan ba han baku kakao dari para jaringan pemasok.
Hal 32. EKSPOR RODA DUA: Target Ekspor Meleset
Ekspor yang dipatok oleh Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) yakni 300.000 unit pada tahun ini terancam meleset. Pasalnya, hingga Oktober, volume ekspor hanya menyentuh 235.300 unit.