Kabar24.com, JAKARTA – Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengungkapkan jika Presiden Joko Widodo mengharapkan agar pelaku peledakan bom di Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur dihukum seberat-beratnya.
Menurutnya, terkait dengan aksi peledakan bom di Gereja Oikumene, Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan kepada Polri dan juga aparat penegak hukum untuk mengambil langkah tegas bagi siapapun pelakunya, apakah ini pelaku tunggal atau ada aktror di belakangnya.
“Kami mendapatkan kabar bahwa hari ini ada yang meninggal dunia, Intan Marbun yang baru berusia 3 tahun, dan anak ini tentunya sama sekali tidak tahu kenapa harus menanggung akibat itu. Padahal anak ini sedang bermain-main di depan gereja,” katanya, seperti dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Senin (14/11/2016).
Mengutip Presiden Jokowi, Pramono menegaskan, bagi siapapun pelakunya, baik itu tunggal atau kelompok harus diambil langkah tegas dengan harus dihukum seberat-beratnya.
“Langkah tegas dengan harus dihukum seberat-beratnya,” tegasnya.
Dia mengungkap pelaku tersebut sudah pernah tersangkut pada bom Puspitek, Serpong.
Tentunya, bagi pelaku yang seperti ini, lanjutnya, hukumannya juga harus semakin berat karena kalau tidak dia akan mengulangi lagi dan merasa tidak pernah bersalah.
“Kenyataannya dia masih melakukan dan untuk itu harus ada langkah tegas terhadap yang bersangkutan. Kalau dilihat memang pola, cara, dan secara terbuka, apalagi ini dalam waktu yang orang bisa melihat dia secara terang benderang. Ini menunjukkan bahwa yang bersangkutan melakukan dengan penuh kesadaran,” katanya.