Kabar24.com, JAKARTA – Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto menghimbau jangan ada pihak yang menyangkutpautkan peristiwa bom di Gereja Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur ini dengan sentimen keagamaan.
Novanto selain itu juga mengutuk aksi tersebut sebagai bentuk perusak nilai-nilai kemanusiaan di Indonesia yang sedang ditata bersama.
“Pemerintah telah berupaya keras dan aktif dalam membangun suasana damai dan sejuk dalam kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara. Upaya ini harus senantiasa didukung oleh kita semua dan dilakukan secara terus-menerus,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (13/11/2016).
Dia juga menghimbau kepada seluruh komponen bangsa untuk selalu waspada terhadap aksi terorisme.
Peristiwa di Samarinda mengirim pesan bahwa ancaman teror bisa terjadi kapanpun dan di manapun.
Berdasarkan laporan yang diterima Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol. Agus Rianto, pelemparan bom berdaya ledak rendah terjadi sekitar pukul 10.00 WITA.
Tercatat ada empat orang menjadi korban dari peristiwa tersebut. Mereka ditemukan dalam kondisi luka bakar di sekujur tubuhnya.
Adapun Polresta Samarinda telah mengamankan seorang yang diduga kuat sebagai pelaku. Pelaku adalah pria berumur 32 tahun yang berkerja sebagai buruh.
Dia diketahui sempat divonis pidana 3 tahun 6 bulan pada 4 Mei 2011 berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Nomor 2195/pidsus/2012/PNJKT.BAR.
Namun dia mendapatkan remisi dan bebas bersyarat pada 28 Juli 2014.