Kabar24.com, JAKARTA- Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengunjungi salah saru sekutu terdekat Amerika di Asia pada Selasa (25/10/2016) dalam perjalanan pertamanya sejak dia mengumumkan kebijakan luar negeri yang menyatakan dirinya merapat kepada China minggu lalu.
Kunjungannya ke Jepang dilakukan beberapa hari setelah Duterte mengumumkan perpisahan dengan Amerika dan melakukan perjanjian investasi senilai US$24 juta dengan China.
Meskipun seorang juru bicara kemudian mengklarifikasi pernyataan Duterte tersebut, hal tersebut terlanjur menimbulkan kebingungan dan memicu kekhawatiran di kalangan sekutu Amerika di wilayah Asia.
"Pernyataan anti Amerika yang dilontarkan Duterte sangat menyakiti, membingungkan dan menyedihkan," sebut Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Daniel Russel di Manila seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (25/10/2016).
Namun kemudian dia menfeluarkan pernyataan lainnya. "Namun yang penting adalah keputusan akhir Duterte," katanya.
Sebelumnya, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yang memperkuat ikatan dengan Amerika guna menghadapi China berusaha membantu pertahanan Filipina dengan meminjamkan aekitar US$300 juta untuk alat patroli.
Putus dari AS, Duterte Kunjungi Jepang
Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengunjungi salah saru sekutu terdekat Amerika di Asia pada Selasa (25/10/2016) dalam perjalanan pertamanya sejak dia mengumumkan kebijakan luar negeri yang menyatakan dirinya merapat kepada China minggu lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Juli Etha Ramaida Manalu
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
11 jam yang lalu
Taruhan Besar di Saham Adaro Minerals (ADMR)
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 jam yang lalu
China Kembali Berlakukan Bebas Visa bagi Warga Jepang
4 jam yang lalu