Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Raja Wafat : Thailand Ingatkan Pedagang Tak Manfaatkan Masa Berkabung

Pemerintah Thailand memperingatkan pedagang tidak memanfaatkan keadaan ketika banyak warga berkabung membeli pakaian hitam untuk menghormati Raja Bhumibol Adulyadej.
Rakyat yang berduka atas wafatnya Raja Bhumibol Adulyadej menunggu sepanjang rute prosesi dekat Istana Agung di Bangkok, Thailand (14/10/2016)./Reuters-Edgar Su
Rakyat yang berduka atas wafatnya Raja Bhumibol Adulyadej menunggu sepanjang rute prosesi dekat Istana Agung di Bangkok, Thailand (14/10/2016)./Reuters-Edgar Su

Kabar24.com, BANGKOK--Pemerintah Thailand memperingatkan pedagang tidak memanfaatkan keadaan ketika banyak warga berkabung membeli pakaian hitam untuk menghormati Raja Bhumibol Adulyadej.

Pemerintah menegaskan bahwa mereka menerjunkan tim untuk memantau harga di pasaran.

Raja Bhumibol meninggal pada Kamis dalam usia 88 tahun setelah bertahta 70 tahun.

Pemerintah Thailand mengumumkan hari berkabung setahun dan meminta semua warga mengenakan baju bewarna hitam atau putih, serta membatalkan perayaan luar ruang selama 30 hari.

"Mengingat pakaian hitam menjadi lebih mahal, kementrian perdagangan telah mengirim tim untuk memantau pedagang pakaian warna putih dan hitam untuk memastikan tidak dijual dengan harga terlalu tinggi," kata Mayjen Sansern Kaewkamnerd, juru bicara kantor perdana menteri pada Sabtu.

Hitam adalah warna berkabung di Thailand, tapi warna putih -yang melambangkan kesucian- juga sering dipakai. Warna putih juga biasa dipakai oleh suku China pada upacara pemakaman.

Sebagian besar warga Bangkok telah mengenakan pakaian hitam sejak Raja Bhumibol wafat dan banyak warga yang berbelanja pakaian baru.

Pedagang mengakui bahwa penjualan mereka meningkat, tapi membantah menaikkan harga.

Songkhan Tansonan, pedagang pakaian di jalan di Bangkok mengakui bahwa ia telah menjual sekitar 200 helai baju hitam sampai tengah hari Sabtu, dan 400 helai sehari sebelumnya.

"Saya membelinya dengan harga 90 bath (2,60 dolar AS) dari pedagang grosir dan menjualnya 120 sampai 130 bath (3,40 dolar AS sampai 3,70 dolar AS)." katanya.

Nongrak Bantaotuk, seorang perawat, mengatakan bahwa ia membeli baju hitam untuk dia dan keluarga dengan harga sedikit lebih mahal, tapi mengaku harga tersebut tidak merisaukannya.

"Jika dibandingkan, harga memang lebih mahal daripada sebelumnya, tapi ini bukan masalah harga. Anda akan menggunakannya setahun," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Rustam Agus
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper