Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Duterte Bikin Marah Komunitas Yahudi di Amerika

Presiden Filipina Rodrigo Duterte membandingkan dirinya dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler dengan menyatakan dia akan membasmi tiga juta orang pecandu dan penyalur narkotika di negerinya.
Rodrigo Duterte/philstar.com
Rodrigo Duterte/philstar.com

Kabar24.com, JAKARTA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte membandingkan dirinya dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler dengan menyatakan dia akan membasmi tiga juta orang pecandu dan penyalur narkotika di negerinya.

Pernyataan ini tak pelak membuat syok dan marah komunitas Yahudi di Amerika Serikat yang langsung mendesak pemerintah AS untuk mengambil garis kebijakan lebih keras lagi terhadap pemimpin Filipina itu.

Belum lama ini Duterte menghina Presiden Barack Obama, sehingga memperburuk hubungan Manila dan Washington.

Dalam pidato di Davao City begitu tiba sehabis mengunjungi Vietnam, Duterte berkata kepada wartawan, bahwa dia merasa dianggap sepupu Adolf Hitler oleh para pengecamnya.

Seraya mencatat Hitler membunuh jutaan orang Yahudi, Duterte berkata, "Ada tiga juga orang pecandu narkotika (di Filipina). Saya akan senang membasmi mereka."

"Jika Jerman memiliki Hitler, Filipina punya..." kata dia diam sejenak, lalu menunjuk dirinya, "Anda tahu korban-korban saya. Saya ingin semua kriminal-kriminal itu untuk menyelesaikan masalah negeri saya dan menyelamatkan generasi mendatang dari kebinasaan."

Pernyataan ini segera mendapat kecaman dari komunitas Yahudi di AS, antara lain Rabbi Abraham Cooper, kepala Proyek Terorisme Digital dan Kebencian pada Simon Wiesenthal Center, yang menyebut pernyataan Duterte itu memalukan.

"Duterte berutang maaf kepada para korban (Holocaust, pembantaian etnis Yahudi oleh Nazi selama Perang Dunia Kedua) atas retorika menjijikkannya," kata Cooper seperti dikutip Reuters.

Sedangkan Todd Gutnik dari Liga Anti-Defamasi yang menyatakan kaget oleh pernyataan Duterte berkata, "Membandingkan pengguna dan penyalur narkoba dengan korban Holocaust adalah tidak tepat dan sangat ofensiff."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper