Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Venezuela Harapkan Hubungan Dengan AS Jadi Lebih Baik

Presiden Venezuela Nicolas Maduro pada Selasa menyatakan mengharapkan hubungan negaranya dengan Amerika Serikat berubah menjadi lebih baik.
Presiden Venezuela, Nicholas Maduro. /Reuters
Presiden Venezuela, Nicholas Maduro. /Reuters

Bisnis.com, KARAKAS -  Presiden Venezuela Nicolas Maduro pada Selasa menyatakan mengharapkan hubungan negaranya dengan Amerika Serikat berubah menjadi lebih baik.

Pernyataan itu disampaikan hanya satu hari setelah Maduro bertemu dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry.

Maduro bertemu dengan Kerry di kota pantai Kolombia, Cartagena, seusai penandatanganan kesepakatan perdamaian bersejarah pemerintah Kolombia dengan gerilyawan kiri, yang mengangkat senjata beberapa dasawarsa.

"Saya berdoa meminta Tuhan memberkati hasil pertemuan ini dan bahwa Venezuela bisa membuka babak baru hubungan dengan Amerika Serikat," kata Maduro dalam pidato mingguan, yang berlangsung beberapa jam di stasiun televisi negara.

Maduro mengaku telah berbicara dengan Kerry selama 40 menit.

Amerika Serikat dan Venezuela adalah dua negara sering berseteru sejak Hugo Chavez menjadi presiden di negara Amerika Latin tersebut pada 1999. Sejak itu, Karakas menggantikan Kuba sebagai musuh utama Washington di kawasan tersebut.

Pada saat ini, Venezuela mengalami krisis ekonomi besar dengan inflasi mencapai lebih dari 100 persen. Negara itu juga mengalami kelangkaan bahan pangan.

Pemerintah Amerika Serikat menyatakan bahwa Kerry telah menyampaikan kepada Maduro terkait "tantangan ekonomi dan politik" di negara tersebut. Kerry juga mendesak Maduro untuk bekerja sama dengan kelompok oposisi dalam negeri.

Kelompok oposisi Venezuela kini menuntut pemerintah untuk segera menggelar referendum yang berpotensi akan mempersingkat periode jabatan Maduro sebagai presiden.

Sementara itu, calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, menyatakan pada Juli bahwa negaranya akan "bernasib seperti Venezuela" jika pesaingnya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, terpilih menduduki jabatan tertinggi di Gedung Putih dalam pemungutan suara pada November.

Maduro sendiri pernah menyebut Trump sebagai "perampok dan pencuri." Presiden Venezuela itu juga menambahkan bahwa diplomat veteran asal Amerika Serikat Tom Shannon, yang selama ini menjadi utusan Washington untuk mengatasi hubungan sulit dengan Venezuela, akan mengunjungi Caracas dalam waktu dekat.

Dia menyatakan Venezuela akan selalu terbuka untuk kunjungan Kerry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA/REUTERS
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper