Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemetaan Desa Segera Dilakukan

Badan Informasi Geospasial atau BIG melakukan pemetaan skala desauntuk meminimalisasi terjadinya konflik batas wilayah antardesa karena selama ini batas daerah menggunakan penanda alam atau batas buatan
Aparat gabungan TNI dan Polisi melakukan penjagaan di wilayah perbatasan Indonesia dan Papua Nugini di Skouw, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua./.Antara-Indrayadi
Aparat gabungan TNI dan Polisi melakukan penjagaan di wilayah perbatasan Indonesia dan Papua Nugini di Skouw, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua./.Antara-Indrayadi

Kabar24.com ,JAKARTA- Badan Informasi Geospasial atau BIG melakukan pemetaan skala desauntuk meminimalisasi terjadinya konflik batas wilayah antardesa karena selama ini batas daerah menggunakan penanda alam atau batas buatan.

Kepala Pusat Standarisasi dan Kelembagaan Informasi Geospasial BIG Suprajaka mengatakan konflik yang terjadi biasanya bukan terkait masyarakat antardesa, melainkan lebih kepada perebutan batas daerah dan sumberdaya yang ada di desa tersebut. Beberapa daerah yang sering kali konflik biasanya desa yang memiliki kekayaan seperti perkebunan, pertanian, pertambangan hingga pariwisata

“Peta batas indikatif yang akurat dapat membantu mempercepat proses penegasan dan meminimalisir konflik batas,” katanya dalam diskusi tentang peta desa, Rabu (21/9/2016).

Menurutnya, pemetaan ini penting karena beberapa desa sering terjadi konflik akibat pergeseran batas desa dan perebutan sumberdaya alam. Jika wilayah desa terpetakan dengan baik dan benar melalui program Pemetaan Desa ini, maka secara otomatis wilayah kecamatan, kabupaten/kota, hingga provinsi akan dapat terpetakan dengan mudah.

“Pemetaan desa tadi harus ditetapkan secara bersama-sama dengan desa yang ada di sekitarnya. Penetapan dan penegasan batas desa/kelurahan ini cikal bakal bagi penetapan dan penegasan batas pada level di atasnya, bahkan merupakan awal pembangunan Indonesia,” ungkapnya.

Pihaknya menyadari pemetaan desa sulit dilakukan karena ada sejumlah kendala. Daerah dengan dataran cenderung datar (flat), misalnya, biasanya akan agak sulit untuk dibuat pemetaannya. Begitu pula dengan suatu desa yang datarannya memiliki gunung ataupun sungai.

Karenanya, BIG pun menggandeng Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) untuk menyelesaikan pemetaan wilayah Indonesia mulai dari desa, dengan berbasis data penginderaan jauh yang lebih rinci dan akurat.

“Peta berskala 1:5.000 ini akan menjadi rujukan terkini dan paling akurat, sehingga dapat dijadikan acuan pengambilan kebijakan. Ini sejalan dengan harapan pemerintahan Jokowi-JK agar pembangunan tidak lagi dari pusat ke daerah, namun dimulai dari desa,” katanya.

Data citra satelit dengan resolusi sangat tinggi ini, dapat diterapkan untuk berbagai hal. Misalnya, diperuntukkan program dana bantuan desa yang digulirkan pemerintah. “Dengan data tersebut dapat ditentukan jumlah desa dan lokasinya, sehingga penyampaian bantuan program tersebut lebih cepat sampai pada sasaran,” jelasnya.

Direktorat Daerah Tertinggal, Transmigrasi, dan Perdesaan Kementerian PPN/Bappenas Sumedi Andono Mulyo, menambahkan, sebanyak 5000 desa tertinggal yang harus dientaskan, dan sekitar 2000 desa yang harus dimandirikan. Karenanya, peta desa ini sangat diperlukan dalam mencapai target sesuai program Nawacita yang digulirkan Presiden Joko Widodo.

“Pentingnya pemetaan dalam upaya percepatan pembangunan desa, mengingat lebih dari separuh jumlah desa di Indonesia masih dikategorikan sebagai desa tertinggal,” katanya dalam kesempatan yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper