Kabar24.com, JAKARTA - Polisi meledakkan sebuah paket mencurigakan pada Senin pagi (19/9/2016) di dekat stasiun Kereta api di Elizabeth, New Jersey, menyusul kekhawatiran bahwa paket tersebut mungkin berisi peledak aktif.
Insiden ini terjadi setelah Amerika diguncang tiga serangan selama akhir pekan, termasuk ledakan bom yang terjadi pada Minggu malam (18/9/206) melukai 29 orang di Manhattan, serta insiden penusukan di pusat perbelanjaan Minnesota yang mengakibatkan sembilan orang luka-luka.
Wali Kota Elizabeth Christian Bollwage mengatakan, pada Minggu (18/9/2016) pagi, dua orang pria yang sedang memulung sampah di dekat stasiun kereta di kota tersebut menemukan paket mencurigakan yang diduga berisi bom aktif.
Para pria tersebut kemudian melaporkan penemuan paket tersebut setelah mereka melihat kabel dan pipa. Tim penjinak bom kemudian menetapkan pajet tersebut bisa jadi merupakan bom aktif. Tidak lama, pasukan penjinak bom dari FBI pun mendatangi tempat penemuan.
Sebelumnya, NBC News melaporkan suara ledakan terdengar pada Senin pagi dekat stasiun transit.Bollwage kemudian mengkonfirmasi lewat Twitter bahwa polisi telah meledakkan paket mencurigakan tersebut.
Seorang juru bicara FBI di Newmark Mike Whitaker mengatakan, pihaknya menyadari situasi yang terjadi di Elizabeth. "Kami merespon bersama dengan mitra penegak hukum lokal," katanya seperri diberitakan Reuters, Senin (19/9/2016).
Otoritas setempat menyebut, operator kereta New Jersey Transit Corp dan Amtrak menghemtikan layanan kereta ke stasiun Elizabeth karena penyelidikan masih berlanjut.
Satu ledakan kuat menghentak kawasan tetangga Manhattan, Chelsea pada Sabtu malam (17/9/2016). Alat peledak lainnya yang belum diledakkan kemudian ditemukan tidak jauh dari lokasi.
Ledakan di Chelsea kemudian menyusul ledakan lain pada Sabtu pagi yang terjadi di trek lari di New Jersey. Tidak ada laporan korban dalam ledakan tersebut.