Kabar24 com, JAKARTA – Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) akan menjadi tuan rumah pertemuan Direktur Jenderal dan Forum Intelijen Keimigrasian se-ASEAN.
Pertemuan yang bertajuk “The Twelfth Asean Immigration Intelligence Forum (12 Th Aiif),The Twentieth Asean Directors-General Of Immigration Department And Heads Of Consular Affairs Divisions Of Ministries Of Foreign Affairs (20th Dgicm) The Twelfth Dgicm + Australia Consultation (12th Dgicm + Australia)” yang diselenggarakan pada 20 –23 September 2016 di Bali itu akan membahas seputar isu-isu regional.
"Kegiatan ini merupakan event tahunan yang diikuti Para Direktur Jenderal dan Kepala Urusan Kekonsuleran Negara-Negara ASEAN dan Australia. Indonesia menjadi tuan rumah setelah tahun 2015 lalu diselenggarakan di Kamboja," kata Direktur Jenderal Imigrasi Ronny F. Sompie dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Senin (19/9/2016).
Dia memaparkan sejumlah isu yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut di antaranya kerjasama regional pencegahan terjadinya kejahatan Foreign Terrorist Fighters (FTF) dan Kerjasama regional pendeteksian dini imigran ilegal yang terkait dengan kejahatan transnasional.
"Pembicaraan akan terfokus pada kedua hal tersebut mengingat dampak yang luar biasa yang ditimbulkan dari kejahatan transnasional seperti perdagangan narkoba, penyelundupan manusia, perdagangan manusia, korupsi dan pencucian uang, dan terorisme," imbuhnya.
Selanjutnya juga digelar Pertemuan Forum Intelijen Keimigrasian se-ASEAN yang berlangsung pada waktu dan tempat yang bersamaan dengan DGICM. Isu Kejahatan Transnasional dan pencegahan dini terhadap kejahatan tersebut erat kaitannya dengan tugas dan fungsi intelijen keimigrasian.
Untuk itu Ronny Sompie berharap forum ini dapat merumuskan suatu kerjasama dalam rangka mencegah maraknya permasalahan Foreign Terrorist Fighters.