Bisnis.com, PUTUSSIBAU, Kalbar - Tidak hanya sembako, namun kendaraan khususnya roda empat dari Malaysia saat ini semakin marak digunakan masyarakat daerah perbatasan Indonesia-Malaysia di wilayah Kecamatan Badau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
"Saat ini penggunaan mobil Malaysia di daerah perbatasan meningkat, masyarakat setempat membeli langsung ke negara tetangga," kata Camat Badau, Salapuddin di Putussibau, Kalimantan Barat, Rabu (14/9/2016).
Menurut Salapuddin, maraknya penggunaan mobil Malaysia di wilayahnya tersebut disebabkan Maklumat Negara Malaysia tentang larangan kendaraan roda dua atau sepeda motor masuk ke Malaysia. Maklumat larangan tersebut sejak 1 September 2016.
Dikatakan Salapuddin, Malaysia beralasan dengan Maklumat yang dikeluarkan tersebut, yaitu kembali ke regulasi awal sesuai kesepakatan sosial ekonomi Malaysia-Indonesia (Sosek Malindo).
"Mau tidak mau masyarakat membeli mobil Malaysia, karena memang untuk sepeda motor sudah tidak diperbolehkan lagi masuk Lubok Antu wilayah Malaysia, kecuali sepeda motor 250 CC yang diperbolehkan," jelasnya.
Camat mengaku sudah melakukan sosialisasi terkait maklumat yang dikeluarkan negara tetangga tersebut, bahkan masyarakat sudah memahami atas larangan yang tertuang itu.
Kondisi tersebut, kata Salapuddin, tentu merugikan Indonesia, terutama di sisi pajak. Secara tidak langsung sudah pasti pajak disetor ke negara Malaysia, tetapi di sisi lain masyarakat juga serba salah karena memang biasanya masyarakat menggunakan sepeda motor untuk berbelanja ke Lubok Antu.
"Kita berharap maklumat tersebut dikaji dan mesti saling menguntungkan dari sisi pendapatan daerah, khususnya kedua negara yang berbatasan," katanya.
BADAU: Mobil Malaysia Marak Digunakan Di Perbatasan Indonesia-Malaysia
Tidak hanya sembako, kendaraan khususnya roda empat dari Malaysia saat ini semakin marak digunakan masyarakat daerah perbatasan Indonesia-Malaysia di wilayah Kecamatan Badau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
9 menit yang lalu
Trump akan Tegas soal Kebijakan LGBTQ di AS: Hanya Ada 2 Gender
33 menit yang lalu