Kabar24.com,TOKYO— Jepang berencana untuk mengembangkan model awal jet tempur drone dalam dua dekade ke depan.
Pengembangan ini akan dilakukan bersama dengan bantuan pihak swasta dari bidang strategi teknologi yang akan fokus terhadap komunikasi senjata dan laser.
Seperti dikutip dari Reuters, Jumat (19/8/2016) rencana tersebut akan diumumkan bulan ini ketika Menteri Pertahanan juga menyampaikan permohonan terkait alokasi pertahanan sebesar US$51 miliar untuk tahun fiskal 2017 seiring dengan meningkatnya ketegangan di Laut China Timur serta ambisi nuklir Korea Utara.
Rencana pengembangan teknologi kemiliteran tersebut untuk pertama kalinya menyerukan pengembangan pesawat pengintai tanpa awak untuk jangka sepuluh tahun ke depan yang kemudianakan diikuti dengan pengembangan jet tempur dalam satu dekade berikutnya.
Peningkatan alokasi dana untuk kementerian pertahanan sebesar 2.3% tahun ini merupakan yang kelima kalinya.
Namun, seorang analis keamanan mengatakan alokasi tersebut tidaklah cukup.
“Keadaan keamanan di lingkungan sekitar Jepang sangat parah karena posisinya yang bertetangga dengan Korea Utara dan China,” sebut Takashi Kawakami, seorang pakar keamanan dari Takushoku University, Jepang.
“Secara pribadi saya merasa [dana] tersebut tidak cukup,” katanya.
Bulan ini, Jepang akan menyingkap permohonan dana alokasi resmi untuk pertahanan dan kementerian lainnya untuk akhir tahun hingga maret 2018.