Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bom Bunuh Diri Tewaskan 70 orang Pakistan. Ini Klaim ISIS

ISIS mengklaim berada di balik serangan bom bunuh diri yang menewaskan 70 orang dan melukai 100 lainnya di sebuah rumah sakit di Quetta, wilayah barat daya Pakistan.
Ilustrasi: Seorang relawan SAR mengumpulkan sejumlah bukti di lokasi ledakan bom bunuh diri di dekat pusat pemberantasan penyakit polio di Quetta, Pakistan, (13/1/2016)./ Reuters-Stringer
Ilustrasi: Seorang relawan SAR mengumpulkan sejumlah bukti di lokasi ledakan bom bunuh diri di dekat pusat pemberantasan penyakit polio di Quetta, Pakistan, (13/1/2016)./ Reuters-Stringer

Kabar24.com, QUETTA, Pakistan - ISIS mengklaim berada di balik serangan bom bunuh diri yang menewaskan 70 orang dan melukai 100 lainnya di sebuah rumah sakit di Quetta, wilayah barat daya Pakistan.

Kejadian tersebut terjadi pada Senin (8/8/2016) dan diarahkan kepada sejumlah pelayat yang berkumpul di rumah sakit tersebut.

Pelaku menjalankan aksinya ketika kerumunan yang kenbayakan merupakan pengacara dan Jurnalis berdesakan di ruang gawat darurat untuk melayat seorang pengacara terkemuka yang sebelumnya ditembak dan tewas di kota tersebut pada hari yang sama.

Abdul Rehman Miankhel, seorang pejabat senior dari rumah sakit Civil Hospital milik pemerintah tempat ledakan tersebut terjadi mengatakan bahwa setidaknya 70 orang tewas dan lebih dari 112 orang luka-luka dalam kejadian tersebut.

“Banyak sekali orang yang terluka, jadi kemungkinan jumlah korban tewas akan bertambah,” kata Rehmat Saleh Baloch, Pejabat Kesehatan Tingkat Provinsi seperti ditulis oleh Reuters, Selasa (9/8/2016).

Lebaga berita milik IS, Amaq, menyebutkan serangan tersebut didalangi oleh pergerakan yang berbasis di Timur Tengah. Jika hal ini benar maka ini menandai perkembangan mengkhawatirkan di Pakistan yang sudah sejak lama ditindas di bawah kekerasan oleh militan IS

“Seorang martir dari IS meledakkan sabuk peledaknya di sebuah perkumpulan karyawan kementerian kehakiman dan polisi Pakistan di kota Quetta,” sebut Amaq.

Sebelumnya Jamaat-ur-Ahrar, sebuah faksi militant Islamis di Pakistan yang merupakan bagian dari Kelompok Taliban juga mengatakan bahwa mereka berada di balik serangan tersebut.

 “Tehreek-e-Taliban Pakistan Jamaat-ur-Ahrar (TTP-JA) bertanggung jawab atas serangan ini dan berjanji akan melanjutkan serangan serupa,” sebut juru bicara Ehsanullah Ehsan dalam sebuah pernyataan.

Sebagai catatan, baru minggu lalu Amerika memasukkan kelompok Jamaat ini ke dalam daftar teroris global.

Sejauh ini masih belum jelas hubungan antara Jamaat dengan IS yang pemimpinnya bertentangan dengan Taliban dan Al Qaeda terkait klaim sebagai representatif Khilafah Islam yang sebenarnya.

Pada September 2014, Jamaat-ur-Ahraar menolak Taliban Pakistan dan bersumpah setia terhadap IS yang juga dikenal sebagai Daesh.

Namun, pada Maret 2015 kelompok ini juga bersumpah setial kepada Taliban Pakistan. Tidak jelas alasan berpindahnya kelompok ini tetapi Jamaat juga tidak pernah secara spesifik mengingkari IS.

Sementara itu, Amerika mengutuk serangan ini. “Kami tetap bergabung dengan rakyat Pakistan dalam menghadapi terorisme di Pakistan dan seluruh Wilayah,” sebut Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper