Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Hari Raya Kasada, Akivitas G. Bromo Dipantau Intensif

Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Kota Malang, Jawa Timur, secara intensif memantau aktivitas Gunung Bromo menjelang perayaan hari raya umat Hindu Tengger, Yadnya Kasada.
Gunung Bromo/Antara
Gunung Bromo/Antara

Kabar24.com, MALANG - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Kota Malang, Jawa Timur, secara intensif memantau aktivitas Gunung Bromo menjelang perayaan hari raya umat Hindu Tengger, Yadnya Kasada.

Kepala Seksi Wilayah 1 TNBTS Sarmin mengatakan pihaknya intensif mengevaluasi aktivitas vulkanis Gunung Bromo mengingat aktivitas vulkanis akhir-akhir ini meningkat. Bahkan, sempat mengganggu penerbangan komersial di Malang.

“Selain itu, status Gunung Bromo masih waspada (level II), maka radius bahaya ditetapkan 1 km dari kawah aktif,” ujarnya dihubungi dari Malang, Kamis (14/7/2016).

Dengan status waspada, maka pada radius bahaya sejauh itu harus steril dari semua aktivitas manusia.

Masalahnya, pada pekan depan ada ritual warga Suku Tengger yakni Yadnya Kasada, puncak prosesi pada 20-21 Juli mendatang. Bagi warga Tengger, larung sesaji merupakan prosesi wajib selama ritual tersebut.

Sarmin menegaskan TNBTS belum memutuskan melarang ataukah mengizinkan prosesi ritual di kawah aktif. Selama prosesi ritual, warga Tengger melakukan larung sesaji di kawah aktif gunung. “Masih kami koordinasikan dengan ketua adat," ujarnya.

Koordinasi itu diperlukan karena saat prosesi di kawah tetap dilakukan, biasanya wisatawan juga bakal berduyun-duyun menuju kawah aktif. Padahal di sisi lain, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah merekomendasikan radius bahaya sejauh 1 km dari kawah.

Karena alasan itulah, TNBTS terus berkomunikasi dengan ketua adat Tengger untuk mengevaluasi kondisi Bromo terkini.

Sarmin menjelaskan pula, petugas sudah melakukan pengecekan dan pemantauan di kawasan lautan pasir. Bahkan, tangga menuju kawah aktif juga dilihat guna mengevaluasi risiko bencana yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

Hal itu dilakukan mengingat terjadi letusan disertai kerikil kendati tidak sampai keluar kawasan. Gunung Bromo masih erupsi, melontarkan kerikil tapi masih di kawasan lautan pasir.

Informasi dari PVMBG yang diterima TNBTS menyebutkan tinggi letusan asap sekitar 300 meter hingga 1.000 meter dari kawah, rata-rata tremor 1 milimeter tapi masih fluktuasi, warna abu teramati secara visual cokelat tertiup angin ke barat daya dan selatan.

Sementara itu aktivitas Gunung Bromo belum menganggu penerbangan komersial di Bandara Abdulrachman Saleh Malang. Penerbangan sipil masih normal, tidak ada pembatalan penerbangan.

Sekretaris Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Pemkab Malang Untung Sudarto mengatakan data jumlah penumpang datang di bandara pada Rabu (13/7/2016) sekitar 1.379 orang dan penumpang berangkat sebanyak 1.501 orang.

Sedangkan total penumpang datang dan berangkat selama masa angkutan Lebaran ada sebanyak 53.715 orang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper