Bisnis.com,JAKARTA— Perdana Menteri Skotlandia Nicola Sturgeon dalam sebuah kunjungan singkat ke Brussel mengatakan bahwa Skotlandia bermaksud untuk tetap menjadi anggota Uni Eropa, meskipun minggu lalu Inggris memilih untuk keluar dari organisasi tersebut.
Sturgeon mengunjungi Brussel, Rabu (29/6/2016) untuk menyampaikan pada Uni Eropa bahwa Skotlandia bermaksud untuk tetap menjadi anggota dari blok tersebut.
“Ini merupakan pertemuan awal- ada beberapa pertemuan di Brussel hari ini- agar orang-orang tahu bahwa Skotlandia, berbeda dari yang lain, tidak ingin keluar dari Uni Eropa. Saya tidak ingin meremehkan tantangan yang ada di depan” kata Surgeon setelah seperti dikutip dari Reuters, Rabu (29/6/2016).
Simpati dari berbagai negara di Eropa mengalir untuk Skotlandia setelah dua pertiga dari 5.5 juta penduduk negara tersebut memilih untuk tetap menjadi anggota Uni Eropa dalam referendum minggu lalu.
Namun, pejabat Uni Eropa menekankan, sama seperti ketika Skotlandia melakukan pemilihan untuk merdeka dalam referendum 2014 lalu, negara itu tidak bisa mengajukan diri apalagi bergabung dengan Uni Eropa sebelum tersebut menjadi negara berdaulat. Pejabat senior menepis anggapan bahwa Skotlandia bisa mengambil alih kursi yang ditinggalkan Inggris di Uni Eropa.
Namun, seiring dengan ketidak pastian yang dihadapi Uni Eropa dalam negosiasi terkait keluarnya Inggris, Isu Skotlandia merupakan sebuah komplikasi yang akan dihindari oleh para pemerintah. Spanyol sendiri khawatir hal ini akan mendorong semangat gerakan separatis Catalan di negaranya.