Kabar24.com, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat kerugian akibat banjir dan longsor yang terjadi di Jawa Tengah dan Kabupaten Kepulauan Sangihe mencapai Rp302,37 miliar.
Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB mengatakan untuk bencana yang terjadi di delapan kabupaten di Jawa Tengah yaitu di Purworejo, Banjarnegara, Kebumen, Banyumas, Sukoharjo, Kendal, dan Pekalongan mengalami kerugian sebesar Rp61,24 miliar. Sedangkan kerugian dan kerusakan akibat bencana di Kebupaten Kepulauan Sangihe sebesar Rp 214,13 milyar.
"Jadi total kerugian dan kerusakan akibat bencana sebesar Rp 302,37 miliar," kata Sutopo di Jakarta, Rabu (29/6/2016).
Dia menyatakan nilai kerugian dan kerusakan akibat bencana ini berdasarkan nilai ekonomi.
Sementara dampak korban jiwa dan psikososial belum dihitung karena sulit mengkuantifikasi dari dampak nonekonomi.
Dalam dua bencana itu total korban jiwa dari bencana banjir dan longsor di Jawa Tengah dan Kepulauan Sangihe adalah 64 orang tewas, 3 orang hilang, 26 orang luka-luka dan 2.687 orang mengungsi hingga saat ini. Sebanyak 3.192 unit rumah rusak.
"Kerugian dan kerusakan ini cukup besar dibandingkan dengan sumbangan ekonomi akibat pemanfaatan ruang dan lahan di daerah-daerah rawan bencana tersebut," katanya.
Kerugian ini ke depan akan semakin membesar. Pasalnya, kata Sutopo, kawasan yang terpetakan rawan bencana saat ini sudah berkembang menjadi permukiman sehingga sangat rentan terjadi bencana ketika terjadi hujan berintensitas tinggi.
Hal lain penyebab besarnya nilai kerugian dan kerusakan ekonomi akibat minimnya upaya-upaya pengurangan risiko bencana yang dapat meminimumkan dampak bencana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel