Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sejak Awal Januari Hingga Juni 2016 Terjadi 978 Bencana

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksikan potensi curah hujan pada musim penghujan akhir 2016 dan awal 2017 akan meningkat dibandingkan periode sebelumnya sehingga potensi banjir, longsor dan puting beliung akan lebih meningkat.
Ilustrasi: Longsor di Banjarnegara, Jawa Tengah/Antara-Idhad Zakaria
Ilustrasi: Longsor di Banjarnegara, Jawa Tengah/Antara-Idhad Zakaria

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksikan potensi curah hujan pada musim penghujan akhir 2016 dan awal 2017 akan meningkat dibandingkan periode sebelumnya sehingga potensi banjir, longsor dan puting beliung akan lebih meningkat.

Sutopo Purwo Nugroho, Kapusdatin dan Humas BNPB mengatakan saat ini kondisi cuaca masih dalam musim pancaroba, sehingga kejadian curah hujan ekstrem banyak terjadi di beberapa wilayah dan berakibat menimbulkan banjir, longsor dan puting beliung.

"Berdasarkan data sementara, sejak 1/1/2016 hingga 7/6/2016 telah terjadi 978 kejadian bencana," ujarnya, dalam  siaran pers yang diterima Rabu (8/6/2016).

Sutopo menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari ratusan peristiwa bencana tersebut adalah 154 orang meninggal, 233 luka-luka-luka, 1,68 juta jiwa menderita dan mengungsi, dan ribuan rumah rusak akibat bencana.

Menurutnya bencana hidrometeorologi mendominasi kejadian bencana. Tanah longsor masih menjadi bencana paling mematikan di mana terdapat 53 jiwa orang meninggal.

Sementara itu, 52 orang meninggal akibat banjir, dan 34 orang meninggal akibat banjir dan tanah longsor.

Sedangkan bencana geologi yaitu erupi gunung api menyebabkan 9 orang meninggal akibat diterjang awan panas Gunung Sinabung.

"Dibandingkan dengan kejadian bencana pada 2015, secara umum kejadian bencana tahun 2016 relatif lebih sedikit. Begitu jumlah korban jiwa akibat bencana," ujarnya.

Pada periode yang sama, kejadian bencana tahun 2015 terdapat 1.702 kejadian, 259 orang meninggal, dan 1,22 juta jiwa menderita dan mengungsi.

"Diperkirakan pada musim penghujan akhir 2016 dan awal 2017 curah hujan akan lebih meningkat dibandingkan dengan periode sebelumnya sehingga potensi banjir, longsor dan puting beliung akan lebih meningkat," ujarnya.

Antisipasi menghadapi kemarau basah dan musim penghujan pengaruh La Nina perlu ditingkatkan sesuai dengan tingkat ancaman bencana yang meningkat pula.

Sosialisasi juga perlu lebih digalakkan agar masyarakat memahami kondisi terkini terkait ancaman bencana yang akan dihadapi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper