Bisnis.com, MEDAN - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbartanjung mengatakan calon ketua umum partai tersebut harus "all out" dalam mengurus partai jika ingin mengembalikan kejayaannya.
Usai menghadiri kampanye calon ketua umum Partai Golkar Zona I Pulau Sumatera di Medan, Minggu (8/5/2016) malam, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung mengatakan, all out merupakan salah satu faktor penting dalam memimpin Partai Golkar.
Jika menerapkan pola "setengah-setengah" atau merasa Partai Golkar pasti menang tanpa usaha maksimal, maka parpol itu akan kembali mengalami keterpurukan.
Kesulitan untuk meraih hasil maksimal juga dialami Partai Golkar pada tahun 2009 karena kepengurusan saat itu tidak sepenuhnya fokus meski banyak kadernya yang memiliki posisi strategis.
"Politik tidak boleh begitu, harus all out. Menurut saya saat itu, begitu," katanya.
Menurut Akbar, kondisi Partai Golkar saat ini semakin terpuruk akibat konflik internal yang terjadi sekitar 1,5 tahun.
Dengan adanya konflik tersebut, ada lembaga survei melakukan penelitian dan melihat peluang Partai Golkar tinggal tujuh persen jika Pemilu dilaksanakan tahun 2016.
Apalagi dalam kenyataan, sejak tahun 2004 peraihan kursi Partai Golkar di DPR RI terus mengalami penurunan.
Kondisi itu diperparah dengan adanya konflik internal yang berlangsung 1,5 tahun lebih dan menyita hampir seluruh waktu dan energi Partai Golkar.
Memang dalam setiap parpol, konflik selalu ada. "Tapi bagaimana cara mengatur dan mengatasinya," kata Akbar.
Meski demikian, mantan Ketua DPR RI tersebut menilai peluang kebangkitan Partai Golkar itu selalu ada jika kader dan pengurus mendatang memiliki optimisme dan mau all out dalam mengurus partai.
"Tergantung yang mau mencalonkan. Kalau mau all out, peluang itu ada," kata Akbar.
MUNASLUB PARTAI GOLKAR: Saat Ini Terpuruk, Dicari Ketua yang All Out
Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbartanjung mengatakan calon ketua umum partai tersebut harus all out dalam mengurus partai jika ingin mengembalikan kejayaannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium