Bisnis.com, PADANG— Pelaku usaha meminta Pemerintah Provinsi Sumatra Barat membenahi objek wisata setempat, guna meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah itu. Apalagi, pemda sudah berkomitmen memprioritaskan sektor pariwisata sebagai penggerak ekonomi.
Yosi Widiotomo, Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumbar menyebutkan salah satu kelemahan pengelolaan pariwisata setempat minimnya objek wisata yang terkelola dengan baik.
“Harus dikelola lebih baik, seperti Pantai Padang bisa dikembangkan model Ancol, Pantai Air Manis juga begitu, sehingga meningkatkan minat wisatawan untuk datang,” katanya, Jumat (29/4/2016).
Dia mengatakan meski memiliki puluhan destinasi wisata yang bagus, tetapi pengelolaan kawasan wisata di Sumbar masih sangat minim. Termasuk infrastruktur pendukung dan wahana permainan di objek wisata yang masih kurang.
Menurutnya, jika pemda setempat mampu mengelola seluruh objek wisata dengan baik, dan meningkatkan sarana dan prasarana pendukung, maka bukan tidak mungkin Sumbar menjadi tujuan utama wisatawan di wilayah barat Indonesia.
Ketua Umum Association of The Tour and Travel Agencies (Asita) Asnawi Bahar mendorong selain pembenahan objek wisata, pemda perlu juga meningkatkan branding dan promosi kawasan secara massif.
“Perlu branding dan advertising dulu secara massif. Domainnya pemda di situ, baru kemudian pelaku usaha menjualnya kepada wisatawan,” ujarnya.
Dia menyebutkan pengelolaan wisata di daerah itu belum optimal, mulai dari penataan kawasan, sampai promosi belum dilakukan dengan baik. Padahal, jika berkaca ke daerah lain, promosi menjadi strategi utama mendatangkan wisatawan.
Asnawi bahkan menyarankan pemda melakukan promosi di hub wisatawan, seperti Singapura dan Thailand.
Dia meyakini jika sektor tersebut mampu dikelola dengan baik, maka berpeluang meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Sementara itu, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan sektor pariwisata menjadi fokus utama pembangunan ekonomi daerah itu, mengingat potensinya yang besar.
“Kami komitmen mengembangkan pariwisata, maka pemda juga didorong mengoptimalkan potensi pariwisata yang ada di daerahnya,” kata Irwan.
Dia mengakui pengelolaan pariwisata di daerah itu selama ini belum optimal. Namun, secara bertahap, pengembangan kawasan wisata mulai ditingkatkan sarana pendukung dan pembinaan kepada masyarakat.