Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KUNJUNGAN JOKOWI KE UNI EROPA: Bidik Penuntasan Negosiasi IEU-CEPA

Salah satu hasil konkret yang dibidik dalam kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo ke sejumlah negara Uni Eropa pada 17-23 April adalah perihal penuntasan negosiasi IEU-CEPA antara kedua negara.
Presiden Joko Widodo/Reuters-Yuri Gripas
Presiden Joko Widodo/Reuters-Yuri Gripas

Kabar24.com, JAKARTA – Salah satu hasil konkret yang dibidik dalam kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo ke sejumlah negara Uni Eropa pada 17-23 April adalah perihal penuntasan negosiasi IEU-CEPA antara kedua negara.

Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengatakan saat ini pihaknya hampir merampungkan scoping paper IEU-CEPA yang menjadi landasan untuk memulai negosiasi dalam konteks Indonesia & Uni Eropa Comperhensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

Rincinya, tiga dari 14 isu negosiasi yang bakal ditekankan dalam kerja sama baru saja dirampungkan dalam hasil rapat terbatas yang digelar di Kantor Staf Presiden, Jumat (15/4). Sementara itu, 11 isu sebelumnya telah dirampungkan dalam rapat koordinasi di Menko Perekonomian beberapa hari lalu.

“Ini akan jadi salah satu kerja sama ekonomi raksasa, karena menyangkut 28 negara anggota Uni Eropa dengan ekonomi sebesar US$ 18,5 triliun per tahun,” katanya, di Kantor Staf Presiden, Jumat (15/4).

Dalam waktu dekat, pihaknya menjanjikan akan segera menuntaskan scoping paper yang saat ini masih belum bisa dipublikasikan karena masih dalam proses pematangan.

Selain itu, Thomas mengatakan kunjungan Presiden juga akan dimanfaatkan untuk membicarakan mengenai hambatan non tariff (non-tarrif barrier) yang dikenakan untuk beberapa komoditas ekspor asal tanah air.

“Itu satu hal yang disepakati di rakor menko dan ratas tadi, kita harus melangkah kedepan salah satunya tentang larangan-larangan yang sifatnya non tariff, seperti untuk CPO dan SVLK,” ujarnya.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan kunjungan kenegaraan yang dilakukan Presiden Jokowi ke empat negara, yakni Jerman, Inggris, Belgia dan Belanda memang menitikberatkan pada kerja sama ekonomi.

Sesuai dengan konsentrasi pemerintah dalam pembangunan infrastruktur dan menderegulasi peraturan, Pramono mengatakan Presiden menegaskan bahwa kunjungan tersebut diharapkan menghasilkan deal kerja sama untuk mendorong pembangunan dan investasi saat ini.

“Pada setiap negara yang dikunjungi yang berkiatan dengan Bisnis, Presiden menekankan harus ada ada sesuatu yang done, terlaksana, bukan hanya kunjungan saja,” jelasnya.

Sepanjang tahun lalu, Uni Eropa merupakan partner keempat terbesar untuk nilai perdagangan. Tahun lalu, angka perdagangan barang dan jasa Indonesia dengan Uni Eropa melebihi US$ 26 miliar.

Di bidang investasi, Uni Eropa merupakan partner terbesar ketiga di Indonesia dengan nilai investasi mencapai US$2,6 miliar pada 2015.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Irene Agustine
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper