Bisnis.com, JAKARTA--Bak artis karbitan, nama Sunny Tanuwidjaja mendadak populer di kalangan masyarakat setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencegahnya bepergian ke luar negeri terkait kasus dugaan suap reklamasi Teluk Jakarta.
Tak pelak, masyarakat pun ingin tahu siapa sebenarnya sosok pria yang digadang-gadang sebagai staff khusus Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Berdasarkan pengamatan Bisnis, Sunny bukanlah satu-satunya staff pribadi dari kalangan profesional (non_PNS) yang bekerja membantu Ahok di Balai Kota DKI. Pasalnya, Ada beberapa anak muda yang memang sering terlihat mengikuti setiap rapat di Kantor Gubernur DKI.
Meski kelihatan masih sangat muda, Staff khusus yang kerap disebut Ahok sebagai "anak magang" tersebut buka berasal dari kalangan sembarangan.
Sunny Tanuwidjaja sendiri memiliki latar belakang politik yang mumpuni. Mahasiswa doktoral di Department of Political Science Northern Illinois University tersebut juga pernah tercatat sebagai peneliti di lembaga riset Center for Strategic and International Studies (CSIS).
"Sunny sepertinya sudah gak di CSIS, sekarang saya dengar dia bekerja untuk Peter Sondakh," ujar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Jumat (8/4/2016).
Selain Sunny, "anak magang profesional" lain yang kerap terlihat menemani Ahok bekerja adalah Melvany Angelica Kasih. Lulusan Cambridge University tersebut bertanggung jawab mengurus masalah perekonomian di Balai Kota, termasuk pengelolaan Badan Usaha Milik daerah (BUMD) DKI. Mengacu pada informasi di laman media sosial miliknya, Melvany ternyata anak kandung dari Dirut PT Artha Graha Andi Kasih.
Soal keberadaan Melvany, Ahok pernah mengatakan perempuan tersebut sebelumnya melamar sebagai magang di tempat kantor Gubernur selama tiga bulan hingga akhirnya menjadi khusus permanen.
"Saya lihat CV [curriculum vitae] dia. Saya juga tahu bapaknya di Bank Artha Graha. Saya rekrut dia karena punya pengalaman di McKinsey, bukan gara-gara orang tuanya," kata Ahok.
Staf lain yang memegang peranan penting adalah Michael Victor Sianipar. Selain sering ikut rapat, pria berkacamata tersebut juga acap kali terlibat dalam rapat pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) di kantor DPRD DKI.
Lebih lanjut, ada juga Ryan Ernst. Pria lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia tersebut bertanggung jawab untuk mengurus masalah hukum [legal]. Sementara itu, staf Ahok yang paling sering terlihat adalah Sakti Budiono. Pria yang akrab disapa Mas Sakti tersebut biasa bersinggungan dengan awak media yang ada di Balai Kota DKI.
Staf khusus tersebut tak hanya bekerja di kantor mengurus dokumen, tetapi bertugas di lapangan. "Natanael yang bertugas mengecek ke lapangan. Dia menerima laporan warga, termasuk pernah laporan dari pekerja harian lepas [PHL] yang katanya disunat gajinya oleh dinas," ujar salah satu sumber Bisnis yang enggan disebut namanya.