Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Asing Lirik Proyek Jembatan Palmerah Pancasila

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur telah melakukan pendekatan kepada sejumlah investor asing untuk mendanai proyek jembatan Palmerah Pancasila yang dilengkapi dengan turbin penggerak listrik arus laut.
Jembatan Liliba di Kupang NTT/Bisnis.com-Gloria Fransisca
Jembatan Liliba di Kupang NTT/Bisnis.com-Gloria Fransisca
Kabar24.com, JAKARTA Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur telah melakukan pendekatan kepada sejumlah investor asing untuk mendanai proyek jembatan Palmerah Pancasila yang dilengkapi dengan turbin penggerak listrik arus laut yang merupakan diversifikasi energi pertama di Indonesia.
 
Lebih lanjut pemprov NTT mensinyalir beberapa investor asing tersebut memiliki ketertarikan.
 
Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya mengukapkan pihaknya telah melakukan penjajakan kerja sama dengan Japan International Coorporation Agency (JICA). Dia beralasan JICA telah banyak memberikan bantuan antara lain hibah Jembatan Menu dan Fatuat di Kabupaten Timor Tengah Selatan pada 20062008.
 
Selain JICA, dia juga menyebut konsorsium Tidal Bridge BV asal Belanda menunjukkan minat yang terdiri atas beberapa anak perusahaan seperti Strukton, DEC, dan Antea Grup yang piawai dalam pembangunan infrastruktur.
 
Dirinya menambahkan bahkan ketertarikan Tidal Bridge ini ditindaklanjuti dengan mendorong pihaknya untuk segera melakukan FS dan DED. Pasalnya Tidal Bridge telah melakukan kalkulasi dan meyakini dana yang digelontorkan untuk pembangunan jembatan ini beserta turbinnya bisa jauh lebih murah dengan penghematan sebesar 57% dari perkiraan awal hasil pre FS pihaknya.
 
Adapun pra-fs sebelumnya yang dikucurkan melalui APBD NTT senilai Rp1,5 miliar dan dilakukan oleh pemenang tender PT Puri Dimensi asal Bandung memperikakan dana pembangunan sebesar Rp5.1 triliun.
 
Belanda menurutnya tertarik dengan proyek ini karena sesuai dengan misinya mendorong pemajuan teknologi energy terbarukan dengan target penggunaan 14% pada 2020 dan 80% pada 2050.
 
Sementara Ditjen Bina Konstruksi Yusid Toyib menbenarkan bahwa memang banyak investor yang memiliki minat terhadap proyek ini. Tetapi pihaknya belum bisa memastikan calon investor yang tepat.
 
Untuk investor keputusannya tergantung hasil lelang, katanya kepada Bisnis Rabu (30/3)
 
Yusid menegaskan pada TA.2016 telah dialokasikan anggaran untuk FS dan DED melalui DIPA Balai Jalan Nasional Wil.VIII sebesar Rp10 miliar.
 
Dengan dibangunnya jembatan yang dilengkapi turbin ini, maka Indonesia memiliki diversifikasi energi baru dengan memanfaatkan arus selat Gonzalu. Kecepatan arus ini meruppakan yang tertinggi mencapai 0.33.8 m/s dibandingkan selat-selat lainnya di NTT dan NTB.
 
Diprediksikan potensi hasil diversifikasi energi ini mampu menghasilkan 300 Mega Watt.
 
Selain itu mempertimbangkan PP No79 tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional, pasal 12
 
Ayat 1,butir (I) mengatur bahwa:Pemanfaatan sumber energi gerakan dan suhu lapisan laut didorong dengan membangun percontohan sebagai langkah awal yang tersambung dengan jaringan listrik,
 
Lewat peraturan tersebut diharapkan dapat menjadi payung hukum bagi pembangunan Jembatan Pancasila Palmerah dan turbin pembangkit listrik tenaga arus laut sebagai percontohan pemanfaatan sumber energi baru dan energi terbarukan di Indonesia.
 
 
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper