Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rezim Militer Berakhir, Presiden Myanmar Dilantik

Presiden Myanmar yang baru disumpah dan dilantik hari ini menjadi pemimpin sipil pertama yang dipilih selama lebih dari 50 tahun di negara itu.
Serah terima jabatan presiden merupakan akhir dari proses transisi terhadap NLD sebagai partai pemenang pemilu pada November lalu./Reuters
Serah terima jabatan presiden merupakan akhir dari proses transisi terhadap NLD sebagai partai pemenang pemilu pada November lalu./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Myanmar yang baru disumpah dan dilantik hari ini dan menjadi pemimpin sipil pertama yang dipilih selama lebih dari 50 tahun di negara itu.

Htin Kyaw dari Partai Liga Nasional untuk Demokrasi NLD menggantikan Thein Sein, yang memperluas reformasi selama 5 tahun masa pemerintahannya.

Meski pemimpin NLD Aung San Suu Kyi dilarang menjadi presiden karena memiliki anak dan suami yang berkewarganegaraan asing,  dia mengatakan akan tetap memerintah melalui 'wakilnya' sebagimana dikutip BBC.co.uk, Rabu (30/3/2016).

Serah terima jabatan presiden merupakan akhir dari proses transisi terhadap NLD sebagai partai pemenang pemilu pada November lalu.

Thein Sein mengakhiri kekuasaan militer selama beberapa dekade dan disebut memulai proses reformasi di Myanmar yang juga dikenal sebagai Burma.

Htin Kyaw menang dalam pemilihan presiden di parlemen pada awal bulan ini setelah mengalahkan kandidat lain dari NLD dan calon yang dinominasikan militer. Kandidat lain, Henry Van Thio dan Myint Swe akan menjadi wakil presiden.

Pekan lalu, NLD mengumumkan pemerintahan baru termasuk Suu Kyi yang akan menjadi menteri luar negeri sekaligus jadi pimpinan kantor kepresidenan dan membawahi bidang pendidikan, energi dan listrik.

Sedangkan militer tetap mengontrol tiga kementerian, yakni pertahanan, dalam negeri dan hubungan perbatasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : bbc.co.uk
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper