Kabar24.com, JAKARTA— Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto menilai penyebab anak melakukan kekerasan disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya faktor sosial anak.
Menurutnya, interaksi dengan teman sebaya yang terbiasa melakukan kekerasan dapat mendorong perilaku kekerasan yang dianggap menjadi hal wajar.
Selain lingkungan, faktor lainnya adalah disfungsi keluarga. Anak yang berasal dari latar belakang keluarga yang buruk memiliki potensi besar akan melakukan kekerasan.
Pola asuh dan kondisi keluarga yang tidak harmonis memengaruhi psikologis anak secara bertahap.
“Faktor lainnya bisa juga berasal dari bullying yang dialami anak di lingkungan rumah ataupun sekolah. Pengalaman buruk tersebut, baik berbentuk verbal maupun psikis akan dilakukan juga oleh anak terhadap temannya ataupun orang lain,” jelasnya seperti dikutip pada laman resmi KPAI, Senin (21/3/2016).
Faktor terakhir adalah imbas dari film ataupun video game yang bersifat kekerasan. Lewat berbagai media tersebut, anak menjadi terbiasa dengan kekerasan.
Dalam banyak kasus, anak juga membiarkan terjadinya kekerasan.