Kabar24.com, PEKANBARU - Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyebut dari pantauan satelit Tera atau Aqua tidak terekam adanya titik panas atau api di Provinsi Riau.
"Rekaman satelit hari ini terdapat dua titik panas di Provinsi Kepulauan Riau, sedangkan di Riau tidak ada titik panas," ucap Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi, Senin (21/3/2016).
Slamet membeberkan kondisi itu sangat berbeda dengan satu hari sebelumnya dimana saat itu terdeteksi delapan titik panas di Riau dan terkonsentrasi di wilayah pesisir meliputi Bengkalis empat titik, Meranti dua titik, Indragiri Hulu dan Pelalawan masing-masing satu titik.
Dari delapan titik panas tersebut, terdapat tiga titik dipastikan sebagai titik api mengindikasikan telah terjadi kebakaran lahan dan hutan dengan tingkat kepercayaan di atas 70% yakni di Bengkalis, Meranti dan Pelalawan.
Kalau untuk wilayah Pulau Sumatra totalnya pada Minggu (20/3), terdapat 30 titik panas tersebar di enam provinsi meliputi Aceh 13 titik, Riau 8 titik, Sumatera Utara 4 titik, Sumatera Barat 3 titik, Jambi dan Kepulauan Riau masing-masing 1 titik.
"Meman tidak ada atau nil. Tapi untuk ketahui informasi detail, bisa didapat dari posko satuan tugas kebakaran hutan dan lahan Riau di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru. Temasuk upaya yang sedang dilakukan," katanya.
Pemerintah Provinsi Riau telah menetapkan status siaga darurat kebakaran lahan dan hutan sebagai upaya untuk mempercepat tindakan pencegahan dan penanggulangan kebakaran pada 7 Maret 2016 dan berlaku tiga bulan ke depan.
"Beberapa kabupaten/kota di Riau sudah menetapkan siaga darurat kebakaran lahan, maka kita mengakomodirnya untuk disampaikan ke pusat," kata Pelakasna Tugas Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman.
Saat ini Satgas Karhutla Riau masih mengandalkan helikopter bantuan dari dua perusahaan kertas untuk melakukan pemadaman api melalui jalur udara yakni milik PT Riau Andalan Pulp and Paper dan PT Indah Kiat Pulp and Paper.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Willem Rampangilei usai mengunjungi lokasi kebakaran wilayah pesisir Riau menyebut, pihaknya akan mengerahkan bantuan pinjaman helikopter untuk "water boombing" dan teknik modifikasi cuaca.
"Penetapan status siaga darurat oleh Provinsi Riau, maka pemerintah pusat melalui BNPB memiliki dasar hukum untuk memberi bantuan kapasitas yang tidak dimiliki oleh daerah," ujar dia.
Willem menyebut, saat ini di Riau sudah miliki tiga helikopter yang selalu siaga dan bisa digunakan untuk patroli atau "water boombing" sewaktu-waktu. "Tiga helikopter ini memang masih kurang, tapi BNPB menyiapkan helikopter apabila diperlukan setiap saat bisa dioperasikan," katanya.
BMKG via Satelit Tera: Titik Api di Riau Tidak Terekam
Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyebut dari pantauan satelit Tera atau Aqua tidak terekam adanya titik panas atau api di Provinsi Riau.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 jam yang lalu
Kala Prabowo Ingin Maafkan Koruptor demi Asset Recovery
8 jam yang lalu
Respons BI soal Pabrik Uang Palsu di UIN Makassar
8 jam yang lalu