Lulusan Cumlaude di ITS Didominasi Kaum Perempuan

Kabar24.com, JAKARTA- Calon wisudawan dengan predikat cumlaude (lulus dengan pujian) di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya tahun ini didominasi perempuan, karena 100 dari 185 calon wisudawan cumlaude merupakan kaum hawa.

Rektor ITS Surabaya Prof Ir Joni Hermana MScES PhD di Surabaya, Kamis, mengatakan predikat cumlaude diberikan kepada para lulusan yang memperoleh rata-rata Indek Prestasi Kumulatif (IPK) di atas 3,5 untuk skala 4.

"Dalam wisudawan ke-113 yang digelar pada 19-20 Maret mendatang (dua gelombang) itu didominasi oleh calon wisudawan perempuan, padahal ITS selama ini merupakan kampus teknik yang identik dengan kampus laki-laki," katanya.

Ia menilai calon wisudawan yang didominasi perempuan kali ini dikarenakan perempuan lebih rajin dan telaten dalam belajar, sedangkan laki-laki sebagaimana biasanya relatif lebih santai.

"Sebanyak 1.480 lulusan akan mengikuti prosesi wisuda yang masing-masing sebanyak 1.023 calon wisudawan program S1, 331 calon wisudawan program S2, 28 calon wisudawan program S3, dan sebanyak 98 calon wisudawan program diploma," jelasnya.

Menurut dia, dari 1.480 calon wisudawan periode Maret itu memiliki 160 calon wisudawan berasal dari mahasiswa penerima Bidikmisi. Dari jumlah itu, sebanyak 23 calon wisudawan penerima Bidikmisi memperoleh predikat cumlaude.

"Kami bangga ternyata mahasiswa penerima Bidikmisi sudah diterima bekerja sebelum mereka menjalani prosesi wisuda. Dari 23 calon wisudawan penerima bidikmisi, 15 calon wisudawan diantaranya juga didominasi oleh calon wisudawan perempuan," terangnya.

Total mahasiswa Bidikmisi di ITS saat ini 2.891 mahasiswa. Pada tahun ini sesuai amanat dalam Undang-Undang Pendidikan Tinggi (Dikti), ITS akan menerima minimal 20 persen dari total daya tampung.

"Terkait dengan program pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia di bidang pendidikan, ITS kini akan memberikan beasiswa program S2 secara gratis bagi lulusan S1," paparnya.

Ia menambahkan kebijakan ini diambil agar kualitas SDM meningkat dan jumlah lulusan magister di Indonesia bertambah, sehingga diharapkan akan memberikan kontribusi nyata untuk pembangunan.