Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Guru di Hongaria Unjuk Rasa di Udara Dingin

Puluhan ribu orang nekat menghadapi guyuran hujan dan udara yang mendekati titik beku untuk berpawai di Ibu Kota Hongaria, Budapes, pada Selasa (15/3/2016).
Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orban. /Reuters
Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orban. /Reuters

Bisnis.com, BUDAPES -  Puluhan ribu orang nekat menghadapi guyuran hujan dan udara yang mendekati titik beku untuk berpawai di Ibu Kota Hongaria, Budapes, pada Selasa (15/3/2016).

Mereka bekumpul di depan gedung Parlemen untuk menuntut perubahan besar dalam sistem pendidikan, dan menegaskan tuntutan mereka dengan seruan bagi pemogokan umum.

Para guru antara lain memprotes sentralisasi kurikulum secara berlebihan, sistem yang mendukung dan bukan menghilangkan pemisahan, kekurangan dana, dan jam pelajaran yang sangat panjang.

Oliver Pilz, seorang guru dari Kota Miskolc, mengatakan, "Minggu kerja ialah 40 jam buat orang dewas. Jadi, bagaimana kami mengharapkan anak-anak kami untuk lebih lama menghadapi pelajaran." Para guru menuntut perundingan dengan pemerintah mengenai perbaikan sistem tersebut, dan menyeru delegasi pemerintah bisa melakukan pendekatan ke arah masalah itu secara profesional dan kompeten.

Istvan Pukli, seorang kepala sekolah dari Budapes, menuntut permintaan ma'af dari Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban dan Presiden Janos Ader karena kebijakan pendidikan yang gagal selama enam tahun, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu pagi.

Jika permintaan ma'af tidak disampaikan dan pembicaraan mendasar tidak dimulai sebelum 23 Maret, Pukli mengatakan para guru menyerukan pemogokan guru selama satu jam di seluruh negeri tersebut pada 30 Maret. Ia mengundang guru dari wilayah lain negeri itu untuk bergabung.

Pukli mengatakan 75 persen masyarakat mendukung upaya guru, dan menyarankan kalau mereka memang mendukung pemogokan guru dengan melakukan pemogokan di tempat kerja mereka, maka pemerintah akan menerima pesannya. Jika tidak, katanya, pemogokan berikutnya dapat berlangsung selama dua jam.

Para penyelenggara unjuk rasa tersebut memperkirakan antara 50.000 dan 80.000 orang berkumpul di bundaran besar di luar gedung Parlemen dan banyak lagi berada di jalanan di sisi gedung itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : ANTARA/Xinhua-OANA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper