Kabar24.com, JAKARTA - Sekitar 1.000 perwakilan Suku Anak Dalam (SAD) dan petani Jambi berencana menggelar aksi jalan kaki dari Jambi ke Jakarta untuk mendesak Presiden Joko Widodo menghentikan konflik agraria.
Ketua Serikat Tani Nasional (STN) Jambi Utut Adianto menuturkan perwakilan petani dan SAD akan menggelar aksi di Jambi dan Jakarta. Mereka berasal dari Dusun Mekar Jaya, Dusun Kunangan Jaya, serta perwakilan petani Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Perwakilan masyarakat itu sendiri masih berkonflik dengan sejumlah perusahaan di sektor sawit, restorasi dan kertas. "Meminta Presiden untuk segera menyatakan darurat agraria dengan membentuk Dewan Nasional Penyelesaian Konflik Agraria," kata Utut dalam surat pemberitahuan aksi kepada Kapolri, Jumat (11/3/2016).
Aksi akan dilakukan di kantor Gubernur Jambi pada 16 Maret. Sedangkan pada 17 Maret, perwakilan petani dan SAD akan memulai aksi jalan kaki menuju Jakarta. Mereka akan mendatangi KLHK, DPR RI, Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Kementerian Dalam Negeri, dan Istana Negara.
Aksi itu selain meminta pemerintah menyelesaikan konflik agraria yang dialami oleh warga SAD dan petani Jambi, juga mendesak agar menghentikan kriminalisasi para aktivis dan petani. Mereka juga mendesak agar dilakukan Reforma Agraria dengan segera.
"Kembalikan areal seluas 3.550 hektare milik Suku Anak Dalam sesuai dengan instruksi Gubernur Jambi pada 7 Mei 2013," demikian Utut dalam surat tersebut.