Kabar24.com, JAKARTA - Badan penyelenggara pemilihan umum diminta mengurangi jumlah tempat pemungutan suara demi mengefisiensikan anggaran Pemilu.
Hal itu disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat pidato dalam acara Penghargaan Badan Pengawas Pemilihan Umum atau Bawaslu Awards di Balai Sarbini, Jakarta, Senin(29/2/2016) malam.
Menurut dia, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) perlu membahas dan mempertimbangkan perubahan jumlah TPS agar pemilih lebih bergairah mengikuti proses Pemilu.
"Pemilu yang baik itu kalau orangnya bergairah. Kali ini Pemilu kurang bergairah karena terlalu banyak TPS,"katanya.
Dengan jumlah TPS yang terlalu banyak, menurut dia, masyarakat yang datang untuk mencoblos terbagi dalam kelompok-kelompok kecil, "TPS hanya didatangi sedikit orang jadi kelihatan sepi, lebih baik [TPS] dikurangi, lebih hematlah."
Dalam kesempatan tersebut, Kalla juga mengkritik teknis memilih yang masih mencoblos menggunakan paku merupakan cara kuno. Dia mengimbau penyelenggara Pemilu untuk mempertimbangkan cara memilih sebelumnya, yakni menggunakan pulpen, karena dianggap lebih berbudaya.