Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KRISIS TURKI: Pemerintah Tuding Pelaku Bom Mobil Petempur Kurdi

Turki, Kamis (18/2/2016), menyalahkan petempur Kurdi di negara itu dan di Suriah atas pengeboman mobil yang menyasar konvoi militer di Ankara yang menewaskan 28 orang dan berpeluang meningkatkan konflik di Suriah.
Bom bunuh diri: Ledakan di kawasan wisata Istanbul, Turki, (12/1/2016) setidaknya menewaskan 10 orang korban, kebanyakan warga Jerman./Reuters
Bom bunuh diri: Ledakan di kawasan wisata Istanbul, Turki, (12/1/2016) setidaknya menewaskan 10 orang korban, kebanyakan warga Jerman./Reuters

Bisnis.com, ANKARA -  Turki, Kamis (18/2/2016), menyalahkan petempur Kurdi di negara itu dan di Suriah atas pengeboman mobil yang menyasar konvoi militer di Ankara yang menewaskan 28 orang dan berpeluang meningkatkan konflik di Suriah.

Ledakan besar menghantam lima bus yang membawa personel militer ketika mereka berhenti di lampu lalu lintas di pusat ibukota pada Rabu malam.

Itu merupakan serangan terbaru dalam serangkaian serangan mematikan yang telah mengguncang Turki sejak musim panas lalu dan salah satu serangan paling mematikan yang menyasar militer di negara anggota NATO dalam beberapa tahun terakhir.

Selain itu, pada Kamis, sedikitnya enam tentara tewas dalam sebuah serangan terhadap konvoi mereka di wilayah Diyarbakir di Turki tenggara yang dipersalahkan kepada milisi Kurdi, kata pasukan keamanan.

Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan keduanya mengatakan serangan di Ankara merupakan operasi gabungan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang bekerja sama dengan Unit Perlindungan Rakyat Kurdi di Suriah (YPG).

"Itu jelas mengungkapkan bahwa serangan ini dilakukan oleh anggota organisasi teroris di Turki yang bekerjasama dengan anggota YPG yang menyusup dari Suriah," kata Davutoglu kepada wartawan.

Dia mengatakan pengebom adalah seorang warga berkebangsaan Suriah bernama Salih Necar.

Davutoglu memperingatkan Rusia yang dituduh Turki secara aktif mendukung YPG dalam perang saudara di Suriah bahwa Moskow akan "bertanggung jawab" jika serangan tersebut berlanjut.

Erdogan mengatakan 14 orang ditahan dalam penyergapan nasional terkait pengeboman di Ankara.

Menyakinkan sekutu Serangan itu menghantam jantung kekuatan di ibukota Turki di daerah yang dekat dengan markas tentara, parlemen dan kantor perdana menteri.

Gambar-gambar menunjukkan sedikitnya dua kendaraan rusak karena hancur terbakar, dan ledakan besar terdengar di seluruh kota, yang menyebabkan kepanikan di antara penduduk setempat.

Ankara telah waspada setelah 103 orang tewas pada 10 Oktober dalam dua pengeboman bunuh diri yang disangkakan pada kelompok IS.

Davutoglu mengatakan 27 dari mereka yang tewas adalah pegawai militer dan satu warga.

Laporan mengatakan dia adalah seorang wartawan perempuan.

Sebanyak 81 orang terluka , tujuh di antaranya masih dalam perawatan intensif, kata kementerian kesehatan.

Beberapa jam setelah serangan itu, angkatan udara Turki melancarkan serangan baru yang menyasar PKK di Irak utara, berdasarkan informasi intelijen ada puluhan petempur termasuk pemimpin pemberontak di daerah itu, kata militer.

YPG dan sayap politiknya Partai Persatuan Demokratis (PYD) menolak menjadi cabang PKK dan berpendapat mereka tidak memiliki kepentingan menyerang Turki.

Pimpinan PYD Saleh Muslim menolak tanggung jawab apapun terhadap ledakan di Ankara, mengatakan kepada AFP bahwa kelompok itu "tidak pernah mendengar orang yang bernama Salih Necar itu".

Turki menganggap PKK dan YPG keduanya menjadi kelompok teroris, dalam keretakan hubungan yang langka dengan Amerika Serikat, yang hanya mengelompokkan PKK sebagai alat teroris dan bekerja sama erat dengan YPG sebagai pasukan efektif yang melawan kelompok garis keras IS di Suriah.

"Proses ini akan membantu teman-teman kami, yang tidak bisa kami yakinkan sejauh ini, lebih memahami seberapa kuat hubungan antara PYD dan YPG di Suriah utara dengan PKK di Turki," ujar Erdogan.

Dalam beberapa bulan terakhir, Turki telah melancarkan serangan habis-habisan pada PKK, yang melakukan pemberontakan melawan negara Turki pada 1984, berjuang untuk otonomi yang lebih besar dan hak untuk kelompok kecil etnis terbesar di negara itu.

Dalam upaya untuk meningkatkan tekanan diplomatik pada kekuatan dunia untuk mengecam YPG, duta besar dari lima anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) ditambah Jerman diundang ke kementerian luar negeri untuk pertemuan membahas pengeboman itu, kata seorang pejabat kepada AFP.

Petempur Turki khawatir Kurdi Suriah ingin menciptakan daerah otonom di seberang perbatasan di Suriah utara yang membentang dari perbatasan Irak hampir ke Mediterania.

Ankara khawatir Kurdi sekarang akan mengambil "koridor" timur dari titik nyala perbatasan Suriah, Kota Azaz - saat ini masih di bawah kendali pemberontak - untuk menghubungkan dua wilayah yang dikuasai Kurdi.

Pemantau Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang bermarkas di Inggris mengatakan sedikitnya 500 petempur pemberontak pada Rabu menyeberangi perbatasan Turki menuju Azaz.

Artileri Turki Kamis menyerang posisi YPG di Suriah utara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : ANTARA/AFP

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper