Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rudal Patriot Arab Saudi Gagalkan Serangan Rudal Scud Pemberontak Yaman

Arab Saudi menghadang peluru kendali Scud yang ditembakkan ke arah pasukan kerajaan tersebut oleh pemberontak di Yaman.
Rudal Patriot/Reuters
Rudal Patriot/Reuters

Kabar24.com, RIYADH - Upaya pemberontak Yaman melakukan serangn ke Arab Saudi berhasil digagalkan pasukan pertahanan rudal negeri itu.

Arab Saudi menghadang peluru kendali Scud yang ditembakkan ke arah pasukan kerajaan tersebut oleh pemberontak di Yaman yang dibekingi pasukan Iran, kata pasukan koalisi pimpinan Riyadh yang menghadapi pasukan pemberontak tersebut, Minggu (14/2/2016).

Kantor Berita Arab Saudi SPA melaporkan bahwa rudal tersebut dihancurkan oleh pasukan pertahanan udara negara kerajaan tersebut, Sabtu (13/2/2016) pukul 21.45 waktu setempat (18.45 GMT) sekitar 100 kilometer (60 mil) dari wilayah yang berbatasan dengan Yaman.

Insiden Sabtu itu merupakan rudal Scud dari Yaman yang ketiga kalinya ditembak jatuh oleh Arab Saudi.

Pada Selasa (9/2/2016), pasukan koalisi menyatakan bahwa rudal patriot Saudi juga menjatuhkan satu unit rudal Scud milik pemberontak yang menguasai Ibu Kota Yaman, Sanaa.

Riyadh menurunkan rudal Patriot yang dirancang untuk menangkal taktik serangan rudal balistik yang diluncurkan secara berkala sejak Maret tahun lalu ketika pasukan koalisi mulai melakukan gempuran dari udara untuk mendukung pasukan pemerintah Yaman setelah pemberontak Houthi merebut Sanaa dan melanjutkan perebutan Kota Aden sebagai kota terbesar kedua di Yaman.

Pada bulan April tahun lalu, Kementerian Pertahanan Arab Saudi menyatakan bahwa serangan udara pasukan koalisi telah mengubah ancaman terhadap negara kerajaan tersebut melalui pemusnahan senjata berat dan rudal balistik yang dilakukan oleh pasukan pemberontak Yaman.

Kendaraan peluncur rudal balistik Scud memiliki jangkauan lebih panjang dan lebih dahsyat hulu ledaknya daripada beberapa roket dan bom mortir yang mampu mengguncang wilayah perbatasan di selatan Arab Saudi dengan menewaskan sedikitnya 90 penduduk sipil dan beberapa personel tentara sejak pasukan koalisi melakukan intervensi di Yaman.

Perserikatan Bangsa-Bangsa menyebutkan bahwa lebih dari 6.100 orang di Yaman tewas sejak konflik tersebut meletus pada bulan Maret tahun lalu, sekitar setengahnya adalah penduduk sipil.

Sementara itu, Scud adalah serangkaian rudal balistik taktis yang dikembangkan oleh Uni Soviet selama Perang Dingin.

Rudal yang pernah populer pada era Perang Teluk tersebut diekspor secara luas ke negara-negara lain, khususnya negara-negara dunia ketiga.

Nama Scud telah banyak digunakan untuk merujuk pada rudal dan berbagai varian derivatif yang dikembangkan di negara lain berdasarkan desain Soviet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara/AFP
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper